(Arrahmah.com) – Sesungguhnya orang yang memperhatikan usaha para pembaharu dan reformis pada jaman dahulu, seperti usaha Shalahuddin, Yusuf bin Tasyafin dan lain-lain, niscaya dia akan melihat bahwa hal pertama yang paling diperhatikan dalam gerakan mereka adalah menyatukan kata dan barisan, menghidari perselisihan internal dan mencari cara-cara yang bijak dan benar yang dapat memuluskan mereka dalam menyukseskan proyek reformasi mereka, dan menghindari hal-hal yang menyebabkan kegagalan. Oleh karena itu, adalah termasuk sikap yang bijak jika kita mengikuti petunjuk dan cara mereka. Makanya kami ingin menyampaikan secara global dalam arahan-arahan kami, siasat yang harus kalian gunakan dalam berinteraksi dengan berbagai macam unsur masyarakat dari satu sisi, dan dari sisi lain dengan berbagai pihak luar. Ringkasnya adalah sebagai berikut:
- Berusaha menyatukan seluruh kabilah dengan berbagai modelnya dan semua gerakan lokal untuk tujuan-tujuan bersama yang besar dan kita berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari perselisihan untuk periode ini. Dan untuk meraih tujuan tersebut kita harus menggunakan siasat yang luwes supaya dengan begitu kita dapat diterima oleh semua pihak internal Azawad. Dan kita berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjadi benturan dengan kelompok-kelompok tersebut. Bersamaan dengan itu, para ikhwah harus berusaha sungguh-sungguh mendakwahkan Islam yang benar kepada basis masyarakat yang sangat luas yang menjadi unsur pendukung dari kelompok-kelompok tersebut dengan cara yang lembut dan santun, dan dengan nasehat yang baik. Dan hendaknya mereka berusaha merekrut mereka dengan cara yang tidak mengejutkan. Karena telah diketahui bersama secara pasti bahwa masyarakat kita yang hidup di daerah gersang seperti itu mayoritas orangnya berada di dalam fithrah. Mereka itu berperang dan akan berperang hanya semata-mata karena fanatisme golongan atau hanya karena melawan kezaliman dan penghinaan yang dirasakan oleh rakyat selama orang-orang Mali berkuasa atas dirinya. Adapun melawan kezaliman, ini adalah titik temu antara kita dengan mereka yang memungkinkan untuk diperluas. Sedangkan fanatisme kelompok, jika diarahkan secara benar dan dikendalikan dengan prinsip-prinssip syariat maka ini akan memberikan manfaat dan tidak menimbulkan kerugian. Bahkan sikap fanatisme golongan semacam ini meskipun ia sesuatu yang merusak namun – jika kita kuasai dan kita kendalikan – sisi menguntungkannya akan lebih besar dari yang kita bayangkan. Oleh karena itulah Nabi SAW dalam berbagai peperangannya, beliau selalu mengangkat bendera untuk masing-masing kabilah dan mengangkat pemimpin dari kalangan kabilah itu sendiri. Memang mereka berperang di jalan Allah dan untuk meninggikan kalimatullah, akan tetapi itu semua beliau lakukan untuk menumbuhkan kompetisi di antara mereka dan mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan berupa serangan terhadap Islam dari arah kaum mereka. Intinya adalah: Kita harus bersungguh-sungguh menggunakan segala cara dan upaya, dan dengan yang tenang, supaya kita dapat menarik dukungan mereka.
- Hendaknya pada periode ini kalian menghindari permasalahan-permasalahan takfir (mengkafirkan orang), perkara-perkara yang mejadi problematika kelompok kita dan lain-lain yang tidak dipahami oleh akal kebanyakan pemuda. Hendaknya yang menjadi slogan umum adalah melawan kezaliman yang menimpa kaum muslimin yang tertindas dan menegakkan hukum Islam, dan ini semuanya menuntut kita untuk semaksimal mungkin mempersempit lingkaran konflik dan musuh yang dijadikan target. Maka siapa saja yang memungkinkan untuk diajak damai harus diajak damai, siapa saja yang bisa dijinakkan hatinya, harus dijinakkan hatinya, dan siapa saja yang bisa direkrut, harus direkrut. Demikian seterusnya. Karena kalian ini tengah bergerak di ladang ranjau yang sebenarnya. Ranjau-ranjau yang berupa fanatisme, dendam, konspirasi, perdagangan loyalitas, infiltrasi dan tipu daya tingkat tinggi. Oleh karena itu kalian harus waspada dan cerdas.
- Di antara siasat yang bijak dalam periode ini adalah tidak mengesampingkan masyarakat, dan bahkan harus melibatkan siapa saja di antara mereka yang memiliki kelebihan, para tokoh, orang-orang terpandang dan para ahli dari pribumi, dan kita harus menyesuaikan diri dengan mereka. Ketahuilah bahwa tugas menegakkan pemerintahan Islam yang adil dan yang mengatur rakyat dengan syariat Allah itu adalah tugas yang sangat besar sekali di atas di luar kemampuan dan kekuatan organisasi atau gerakan manapun dan sebesar apapun. Oleh karena itu di antara misi kita adalah menyertakan masyarakat bersama kita dengan seluruh laki-laki dan wanitanya untuk mewujudkan tujuan ini. Sementara orang-orang senior dan majahidin hanyalah berperan sebagai pionir yang menjadi pengarah dan pemimpin yang memiliki keinginan kuat untuk berjalannya proyek tersebut di tengah-tengah umatnya dan di kalangan bangsanya, sehingga mereka itu bagi umatnya adalah ibarat jantung dalam sebuah jasad.
- Adapun mengenai siasat luar negeri, kalian harus mengeluarkan pesan yang matang dan moderat, yang menggambarkan keyakinan dan mengisyaratkan ketenangan. Untuk itu kalian harus menghindari pesan apapun yang bernada menantang Negara-negara tetangga dan mengabaikan berbagai ancaman yang telah disampaikan berulang kali. Cukuplah bagi kalian untuk menanggapi semua itu dengan diam dan menunjukkan sikap bahwa kalian adalah gerakan dalam negeri yang memiliki problematikan dan kepentingan sendiri, sehingga tidak ada alasan sama sekali untuk menunjukkan bahwa kita itu punya proyek perluasan jihad Al-Qaeda atau yang lainnya. Karena terwujudnya sebuah wilayah yang mendukung kita, masyarakat yang loyal kepada kita dan tempat perlindungan buat anggota-anggota kita, itu dapat kita raih dengan menyesuaikan program kita pada periode ini bukan hanya dengan sesuatu yang sedikit atau remeh. Sementara musuh terus berusaha dengan sungguh-sungguh dan tekun pada saat ini untuk tidak menyisakan tempat berlindung yang aman buat mujahidin. Maka hendaknya hal ini dijadikan pertimbangan.
Sumber: Proyek Lokal Strategi Global Al Qaeda – Arahan Umum Proyek Islam dan Jihad di Azawad
Oleh: Yayasan Media Jihad An-Nukhbah
(banan/arrahmah.com)