DAMASKUS (Arrahmah.com) – Demonstran suriah tengah mempersiapkan demontrasi besar-besaran hari ini (12/8/2011) di bawah judul “Kami tidak akan tunduk keculai kepada Tuhan”, setelah pasukan rezim Assad menewaskan sedikitnya 22 orang dalam serangan di dekat perbatasan Lebanon, ujar aktivis Suriah.
Pasukan yang loyal kepada presiden Bashar Al Assad telah mengintensifkan serangan terhadap kota-kota di seluruh negeri sejak awal bulan Ramadhan untuk menundukkan pembangkangan terhadap keluarga penguasa, meskipun ancaman sanksi yang baru-baru ini dikeluarkan oleh AS dan Turki, untuk menghentikan kekerasan.
“Assad tetap yakin bahwa solusi militer bekerja, mengabaikan fakta bahwa segera setelah ia membungkam demonstran di satu kota, mereka akan menyebar di kota lainnya,” ujar diplomat Barat di ibukota Suriah, Damaskus, seperti yang dilansir Reuters.
“Pada satu titik, ia mungkin tidak memiliki tentara loyalis yang cukup untuk mengerahkan kontrol atas pusat simultan protes,” tambahnya. Assad merupakan anggota dari sekte Syiah Alawite.
Aktivis dan pegiat ham mengatakan 13 warga sipil telah tewas termasuk seorang wanita dan anak pada Kamis (11/8) ketika pasukan dan tank menyapu Qusair, sekitar 135 km dari utara Damaskus setelah aksi unjuk rasa menyerukan mundurnya Assad digelar.
Di kota dekat Homs, aktivis mengatakan bahwa lima orang, termasuk bocah berusia 9 tahun, tewas dalam serangan malam hari di perumahan distrik Byada setelah protes digelar.
Sholat di malam hari di bulan Ramadhan, Tarawih, yang mengikuti waktu berbuka puasa, telah memberikan rakyat Suriah lebih fokus untuk menggelar protes setiap harinya seusai Tarawih untuk menggulingkan kekuasaan keluarga Assad yang telah berkuasa selama 41 tahun.
Otoritas telah mengusir jurnalis independen sejak lima bulan lalu saat pemberontakan dimulai, sehingga sulit melaporkan pemberitaan yang berimbang, lapor Al Arabiya. (haninmazaya/arrahmah.com)