TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Seorang remaja Palestina tewas oleh tembakan tentara “Israel” ketika terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan “Israel” di Tepi Barat yang diduduki, lapor pihak berwenang Palestina.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, seperti dilansir Al Jazeera pada Jumat (11/6/2021), bahwa Mohammad Said Hamayel (15) tewas dalam bentrokan dengan pasukan “Israel” di dekat Beita, selatan Nablus, ketika puluhan warga Palestina sedang menentang perluasan pemukiman ilegal Yahudi
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan enam orang lainnya terluka akibat tembakan.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan bahwa pasukan “Israel” menembakkan peluru tajam, gas air mata, dan peluru karet ke arah demonstran.
Hamayel adalah anak Palestina kedelapan yang dibunuh oleh pasukan “Israel” tahun ini dan yang ketiga di Beita.
Dalam aksi protes lain di desa Kufr Qaddoum, seorang bayi berusia delapan bulan harus dirawat setelah menghirup gas air mata yang dilemparkan tentara “Israel” ke rumah keluarga Loay Samir. Seorang anak 10 tahun lainnya terluka di kaki terkena peluru karet.
Murad Shteiwi, koordinator media Kufr Qaddoum, mengatakan tentara “Israel” menyerbu rumah penduduk dengan menembakan peluru tajam dan memanjat atap rumah warga mereka untuk dijadikan barak bagi penembak jitu “Israel”.
Desa-desa di Tepi Barat sering mengadakan demonstrasi pada hari Jumat menentang perampasan tanah, pembongkaran rumah, dan pemukiman “Israel” ilegal menurut hukum internasional. Namun aksi ini ditanggapi dengan kekerasan oleh pihak “Israel”.
Hingga kini, di antara 2,8 juta warga Palestina, ada sekitar 475.000 pemukim “Israel” tinggal di Tepi Barat yang diduduki. (hanoum/arrahmah.com)