KABUL (Arrahmah.com) – Rakyat Afghanistan melanjutkan protes nasional anti-Amerika Serikat setelah munculnya berita bahwa pasukan salibis AS telah membakar Al Qur’an di pangkalan Bagram, protes ini telah memasuki hari keenam.
Demonstrasi di utara provinsi Samangan telah berubah menjadi kekerasan. Dua pengunjuk rasa terluka dalam demonstrasi di kota Aybak, provinsi Samangan.
Sedikitnya satu pengunjuk rasa tewas dan tujuh tentara teroris AS terluka dalam bentrokan di sebuah pangkalan di provinsi Kunduz. Serangan ini terjadi di basis Pasukan Khusus AS di Kunduz.
“Para demonstran melemparkan granat tangan ke basis pasukan khusus di kota Imam Sahib, provinsi Kunduz. Meninggalkan tujuh tentara AS terluka,” ujar juru bicara kepolisian Kunduz seperti yang dilansir Press Tv hari ini (27/2/2012).
“Pendemo mengecam tindakan penodaan di seluruh negeri dan meneriakkan ‘kematian untuk Amerika’.”
Kekerasan terakhir datang ketika pasukan polisi melakukan operasi pencarian mencari seorang pejabat intelijen yang diduga bertanggung jawab atas pembunuhan perwira AS di dalam gedung kementrian dalam negeri.
Sebelumnya serangan udara yang dilancarkan tentara salibis Perancis menewaskan setidaknya tiga warga sipil Afghanistan termasuk dua orang anak di provinsi Kapisa.
Afghanistan telah memasuki hari keenam berturut-turut protes terhadap pasukan salibis pimpinan AS di Afghanistan dan penodaan terhadap Al Qur’an oleh pasukan salibis AS. Lebih dari 30 orang telah tewas sejauh ini dalam aksi protes tersebut.
Invasi pimpinan AS di Afghanistan telah terjadi sejak 2001. Serangan AS telah menggulingkan kekuasaan Taliban, tetapi ketidakamanan terus meningkat di Afghanistan. Ribuan warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak telah gugur dalam perang. Jumlah korban sipil meningkat tajam sebanding lurus dengan peningkatan kehadiran pasukan salibis pimpinan AS di Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.com)