YORDANIA (Arrahmah.com) – Seorang wanita pengungsi Suriah membakar dirinya sendiri di kamp pengungsi Rukban, memprotes kelaparan parah dan pengabaian di kamp yang ditinggalkan di perbatasan Yordania.
Aktivis mengatakan ibu tiga anak tersebut berisiko meninggal karena kelaparan bersama dengan keluarganya.
Pembakaran mengakibatkan cedera parah pada dirinya dan bayinya, yang mendorong penjaga perbatasan Yordania untuk mengevakuasi mereka ke rumah sakit, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (13/1/2019).
Kamp pengungsi Rukban terletak di dekat pangkalan militer AS Tanf di gurun dekat perbatasan Suriah, Yordania dan Irak bertemu, merupakan rumah bagi lebih dari 55.000 orang.
“Kematian mengejar kami,” ujar para pengungsi.
Dua pekan lalu, Sumaya Salem (3), kedinginan hingga meninggal dunia. Anak lain, yang baru berusia satu minggu, meninggal setelah menderita penyakit kuning dan ketidakpedulian dari pihak medis atas kondisinya.
Kekurangan makanan dan obat-obatan di kamp telah menyebabkan sedikitnya selusin kematian dalam beberapa pekan terakhir. PBB mengatakan kondisi di sana sangat mengkhawatirkan dan tibuan nyawa dalam bahaya.
Banyak pengungsi takut kembali ke rumah karena kondisi hidup yang buruk, wajib militer yang diberlakukan rezim Asad atau khawatir akan pembalasan. (haninmazaya/arrahmah.com)