GAZA (Arrahmah.com) – Situs-situs militer dan intelijen Israel tak bisa diakses setelah dua hari lalu kelompok hacker mengancam negara Yahudi tersebut terkait penahanan terhadap sebuah armada Gaza.
Situs-situs Angkatan Pertahanan Israel, badan intelijen domestik dan asing Shin Bet, dan dinas intelijen Mossad tak bisa diakses sepanjang hari sampai malam.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa situs tersebut masih aktif, namun sengaja di’padamkan’ untuk membenahi kesalahan teknis, bukan karena hacker.
“Situs pemerintah Israel off hari ini karena kerusakan server, bukan sebagai akibat dari serangan cyber,” tulis Ofir Gendelman, juru bicara Netanyahu, dalam sebuah posting di Twitter.
Kerusakan Website terjadi dua hari setelah sebuah video dari grup “hacktivist” Anonim telah diposting di YouTube, mengancam pemerintah Israel dengan pembalasan atas penahanan terhadap dua kapal yang hendak menuju Gaza.
PeKapal-kapal yang membawa 27 aktivis, kru dan wartawan tersebut dicegat di perairan internasional sebelum mereka bisa menembus blokade Israel di wilayah Palestina.
Hal tersebut adalah kedua kalinya aktivis mencoba membobol blokade sejak Mei 2010, ketika pasukan Israel menyerbu sebuah kapal aktivis Turki, menewaskan sembilan aktivis Turki dan memicu krisis diplomatik dengan Turki.
Video yang berjudul “Sebuah surat terbuka kepada Pemerintah Israel,” menyebut negara Yahudi Israel sebagi “pembajak di laut lepas.”
“Jika Anda terus memblokir kapal kemanusiaan ke Gaza atau mengulangi tindakan mengerikan 31 Mei 2010 terhadap armada Kebebasan Gaza maka Anda hanya akan memberikan pilihan pada kami untuk menyerang balik,” video tersebut memperingatkan.
Belum diketahui apakah video itu diposting oleh kelompok hacker, yang telah mengklaim keterlibatan dalam kegiatan berbagai hacker, termasuk terakhir mengekspos rincian nama-nama individu yang mengunjungi situs porno anak-anak.
‘Sosok anonim’ tersebut juga telah terlibat dalam sejumlah serangan hacker termasuk menyerang sebuah website kementerian pertahanan Suriah sebagai protes tindakan keras berdarah terhadap demonstran anti-pemerintah.
Sementara itu, pada hari Selasa, sehari setelah Palestina memenangkan keanggotaan penuh dari UNESCO, atas keberatan AS dan Israel, hacker dari seluruh dunia menyerang server Palestina, memotong layanan Internet di seluruh Tepi Barat dan Gaza. (rasularasy/arrahmah.com)