WASHINGTON (Arrahmah.id) — Mahasiswa keturunan Palestina Nooran Al Hamdan menolak berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken selama upacara kelulusannya dari Universitas Georgetown di Washington.
Dilansir Middle East Monitor (23/5/2022), Al Hamdan, yang belajar di Pusat Studi Arab Kontemporer di Georgetown juga mengibarkan bendera Palestina sembari menolak berjabat tangan dengan Blinken saat di atas panggung.
Ini dilakukannya sebagai protes atas posisi Washington di Israel dan pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Aqleh.
Al Hamdan dan beberapa teman sekelasnya menggunakan kafiyeh dan memegang poster yang berbunyi: “Perlawanan akan terus ada hingga Merdeka. Kami menghormati martir dan jurnalis Shireen Abu Akleh. ”
“Kami menuntut penyelidikan independen dan penghentian bantuan AS ke Israel sekarang. Saya menyampaikan tuntutan ini kepada Blinken secara pribadi dan menolak untuk menjabat tangannya,” tambahnya.
“Dia pergi ketika saya menyuruhnya untuk menghentikan semua bantuan Amerika untuk militer Israel,” tambah Al Hamdan lagi.
Israel membunuh Abu Akleh saat dia meliput penyerbuan tentara pendudukan ke kamp pengungsi Jenin.
Abu Akleh mengenakan jaket antipeluru yang dengan jelas menampilkan kata “PRESS” dan mengenakan helm, namun peluru penembak jitu masuk ke kepalanya dari telinganya, membunuhnya.
Rekan-rekan di sekitarnya juga ditembak ketika mereka mencoba menyelamatkannya di tempat kejadian.
Setelah awalnya menyangkal bahwa mereka bertanggung jawab atas pembunuhan itu, militer Israel mengidentifikasi senapan tentara yang katanya mungkin digunakan untuk membunuh Abu Akleh. (hanoum/arrahmah.id)
@georgetownsfs graduation is back to an in-person ceremony so why not a quick iconic protest moment involving a Palestinian student and @SecBlinken pic.twitter.com/N1Z73LuZbE
— Robert Cox (@RobertCox) May 21, 2022