ISTANBUL (Arrahmah.com) – Demonstran Turki telah mengutuk pembakaran Al Qur’an yang dilakukan oleh tentara pendudukan Amerika di Afghanistan beberapa waktu lalu.
Lebih dari 500 pendemo, yang meneriakkan slogan-slogan melawan AS, NATO dan Israel, menginjak-injak bendera Amerika dan membakarnya di Istanbul kemarin (7/3/2012), lapor Press TV.
Memegang Al Qur’an di atas kepala mereka, para pendemo berbaris dengan spanduk dan obor di Taksim Square, pusat kota pada Rabu malam.
Pada 20 Februari lalu, tentara penjajah AS membakar Al Qur’an dan buku-buku keislaman lainnya di Pangkalan Bagram, provinsi Parwan, Afghanistan. Pembakaran ini memicu kemarahan rakyat Afghanistan di seluruh negeri. Negeri Muslim lainnya pun ikut tersulut api kemarahan karena simbol keagamaan mereka dihinakan.
“Kami di sini untuk mengutuk dan memprotes serangan pasukan imperialis terhadap kitab suci kami sebagai Muslim. Dengan izin allah, kami tidak akan pernah diam melawan tirani ini. Kami akan menjadi pembela Al Qur’an di mana saja, kapan saja. Kami akan melakukan apapun yang bisa kami lakukan untuk menghukum mereka yang telah menyerang Al Qur’an,” ujar pengunjuk rasa.
Tindakan penistaan ini telah mendapat kecaman keras dari ummat Islam di seluruh dunia, memicu protes keras di Afghanistan. Puluhan orang termasuk tentara salibis AS tewas dalam kekerasan itu.
Presiden negara penjajah AS, Barack Obama mengirimkan surat kepada bonekanya di Afghanistan, Hamid Karzai dan dengan entengnya meminta maaf atas tindakan penodaan tersebut serta mengatakan bahwa insiden itu “tidak sengaja”.(haninmazaya/arrahmah.com)