IDLIB (Arrahmah.id) — Demonstrasi akbar kembali terjadi di Idlib dan sekitarnya menentang kebijakan kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS) dan menuntut penggulingan pemimpinnya Abu Muhammad al Jaulani.
Dilansir Enab Baladi (26/4/2024), demonstrasi terjadi setelah shalat Jumat di pusat Idlib dan di kota-kota lain seperti Atmeh, Jisr al-Shughour, al-Atarib, Batbo, Maarat Misrin, Hazano, Qourqenia, Salqin, dan Sarmada.
Tuntutan para pengunjuk rasa adalah menggulingkan Jaulani, menolak kebijakan monopoli keputusan, mencopot militer dari urusan sipil, dan membebaskan seluruh tahanan.
Gerakan demonstrasi ini telah berlangsung selama 60 hari, dipimpin oleh aktivis sipil, personel militer, dan otoritas hukum, terutama setelah insiden penyiksaan di penjara HTS yang diketahui publik sejak 26 Februari lalu.
Demonstrasi tersebut ditanggapi dengan janji, reformasi, dan pertemuan intensif Jaulani, Salvation Government, dan Dewan Syura.
Amnesti umum pun diberikan bagi tahanan dengan syarat dan pengecualian. Selain itu, dibentuk pula komite untuk mendengarkan aspirasi masyarakat, membatalkan biaya bangunan, dan pengecualian sebagianhal dalam kondisi tertentu.
Termasuk juga reorganisasi Dinas Keamanan Umum di Kementerian Dalam Negeri di Salvation Government serta membentuk dewan konsultasi tertinggi untuk meninjau kebijakan publik dan keputusan strategis di bidang tersebut. (hanoum/arrahmah.id)