LAHORE (Arrahmah.id) — Simpatisan dan anggota Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) serta pendukung mantan PM Pakistan Imran Khan melanjutkan aksi protes yang semakin membesar di berbagai kota di negara itu.
Dilansir Tribun Express (5/11/2022), PTI mengadakan protes di 32 tempat di seluruh provinsi, termasuk enam di ibukota provinsi Lahore dengan dihadiri mantan Majelis Nasional Sheikh Rashid Shafiq dan mantan menteri provinsi Raja Rashid Hafeez.
Sementara itu, bentrokan meletus di persimpangan Faizabad di Rawalpindi.
Anggota dan simpatisan PTI memblokir lalu lintas yang datang dari Faizabad. Mereka juga meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah.
Mereka mencoba merusak pompa bensin di Faizabad tetapi penjaga keamanan pompa bensin menghentikan mereka. Ketika situasi menjadi tegang, polisi Islamabad menggunakan tembakan gas air mata yang berat.
Massa PTI juga membakar ban dan memblokir jalan menuju Rawat dan Murree namun polisi Islamabad kemudian memblokade mereka agar tidak memasuki ibukota federal.
Dalam aksi protes yang diadakan di Liberty Chowk di Lahore, para pemimpin PTI seperti Shah Mehmood Qureshi, Shafqat Mahmood, Yasmin Rashid, Musarrat Cheema dan Murad Ras berorasi membakar peserta.
Wakil Ketua PTI Qureshi mengajukan pertanyaan mengapa laporan informasi pertama (FIR) serangan Wazirabad sejauh ini tidak terdaftar.
“Adalah tugas polisi untuk mendaftarkan FIR suatu kejadian atas permintaan pelapor,” katanya, seraya menambahkan bahwa jika FIR tidak didaftarkan, “kami akan pergi ke pengadilan rakyat” untuk mencari keadilan.
Wakil Ketua PTI juga berbicara tentang cobaan berat Senator PTI Azam Swati, mengatakan bahwa apa yang terjadi pada Swati, belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik negara.
Dalam kesempatan tersebut, Sekjen PTI Asad Umar mengatakan bahwa ada konspirasi untuk membunuh Kaptaan. “Itu adalah konspirasi melawan Kaptaan dan Pakistan. Kami akan mengajukan FIR, mari kita lihat siapa yang menghentikan kami.”
Umar mengatakan bahwa tidak ada satu organisasi pun yang memonopoli patriotisme.
“Seluruh bangsa ini patriotik. Imran Khan tidak menuduh institusi manapun. Imran Khan mengatakan kita harus membela institusi di depan dunia,” tambahnya.
Umar mencatat bahwa mungkin ada kambing hitam di institusi mana pun, oleh karena itu, serangan terhadap Imran harus diselidiki. Dia juga mengungkapkan kesedihan atas cobaan berat yang dialami Swati dan mendesak hakim agung Pakistan untuk memperhatikannya.
Pemimpin senior PTI Shafqat Mahmood mengatakan bahwa serangan terhadap Imran adalah konspirasi di mana lebih dari satu penyerang terlibat. Namun, dia menyayangkan FIR tidak diajukan meski sudah lewat 48 jam.
Juru Bicara Pemerintah Punjab Musarrat Cheema mengatakan bahwa itu adalah hari paling menyedihkan dalam sejarah Pakistan dan kita akan mengingat cara Azam Swati memberikan konferensi pers dengan air mata berlinang. (hanoum/arrahmah.id)