GAZA (Arrahmah.com) – Pemerintah Hammas telah menekan kesepakatan gencatan senjata dengan penjajah zionis Yahudi pasca invasi militer pada November 2012 M lalu ke Jalur Gaza.
Namun sejak hari pertama penanda tanganan kesepakatan yang dimediasi oleh Mesir tersebut, penjajah zionis Yahudi telah melakukan pengkhianatan dan kecurangan. Pasukan penjajah zionis Yahudi itu setiap harinya masih menangkapi para penduduk muslim Palestina di Tepi Barat dan wilayah-wilayah penjajahan lainnya. Penduduk Yahudi juga masih terus merampas tanah-tanah dan mengusir penduduk muslim Palestina di Tepi Barat dan wilayah-wilayah penjajahan lainnya. Bahkan tentara, polisi dan penduduk ekstrimis Yahudi masih terus menodai kesucian Masjidil Aqsha di kota Al-Quds.
Penangkapan, perampasan tanah dan hak milik, penyiksaan dan pembunuhan masih terus dilakukan oleh penjajah zionis Yahudi terhadap kaum muslimin Palestina di Al-Khalil, Tepi Barat dan wilayah-wilayah penjajahan lainnya. Semua itu membuktikan penjajah zionis Yahudi telah mencederai kesepakatan gencatan senjata. Sebab, muslim di manapun berada adalah saudara. Tidak ada bedanya antara muslim di Jalur Gaza dan muslim di Tepi Barat.
Wafatnya tahanan muslim Palestina, Maisarah Abu Hamdiyah yang notabenenya adalah anggota Brigade Izzudin Al-Qassam, di penjara Yahudi telah menimbulkan kemarahan kaum muslimin Palestina. Pada Selasa (2/4/2013) Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis telah merespon kebiadaban penjajah Yahudi itu dengan menembakkan 3 roket ke pangkalan militer Yahudi di Kosofim, 2 roket ke wilayah penjajah Yahudi di Nir’uz (Eskol) dan pada Rabu (3/4/2013) menembakkan 6 roket ke wilayah penjajah Yahudi di Sderot.
Para anggota Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis menjadi buronan penjajah zionis Yahudi karena berkali-kali menembakkan roket ke wilayah penjajah zionis Yahudi. Namun aparat keamanan dalam negeri Otoritas Hammas di Jalur Gaza justru menangkapi dan memenjarakan para mujahid yang sering dilabeli “salafi jihadi” tersebut. Atas perlakuan zalim tersebut, para mujahid “salafi jihadi” di penjara-penjara Hammas melakukan aksi mogok makan sejak Kamis (4/4/2013). Berikut laporan dari Tim Monitor Lapangan dalam Ibnu Taimiyah Media Center, sayap media kelomppok “salafi jihadi” Jalur Gaza.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ibnu Taimiyah Media Center – Tim Monitor Lapangan
Orang-orang salafi yang ditangkap dalam penjara Hamas melakukan aksi mogok makan
Sumber-sumber terpercaya Tim Monitor Lapangan pada Ibnu Taimiyah Media Center melaporkan bahwa orang-orang salafi yang ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara Ansar milik Aparat Keamanan Dalam Negeri pemerintah Hammas telah memulai aksi terbuka mogok makan sejak hari Kamis, 4 April 2013 M, karena mereka ditangkap tanpa ada tuduhan atau melakukan dosa apapun selain karena mereka mengikuti manhaj salaf di Jalur Gaza.
Perlu disebutkan bahwa sebagian orang yang ditangkap tersebut telah menjalani waktunya selama dua bulan penuh di penjara Ansar tersebut dalam kondisi yang sangat buruk, di mana sangat aneh karena Direktorat Penjara melarang mereka mendapatkan kunjungan dan menjalin komunikasi dengan keluarga dan kerabat mereka. Sementara kesempatan serupa diberikan kepada para tahanan yang berasal dari kalangan pelaku kejahatan dan pengacau keamanan.
Dalam konteks yang masih berkaitan, kelompok Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis dalam pernyataan resminya telah meminta kepada apa yang dinamakannya “orang-orang bijaksana dalam kelompok Hammas” untuk melakukan intervensi segera guna membebaskan orang-orang salafi yang ditangkapi ddan dijebloskan ke penjara-penjara pemerintahan Hammas. Hal itu sebagai antisipasi atas kemungkinan serangan-serangan khianat yang dilakukan oleh penjajah Israel, seperti bombardir terhadap penjara-penjara tersebut, khususnya karena sebagian orang salafi yang dipenjarakan tersebut masuk dalam daftar buronan penjajah Yahudi.
Aksi mogok makan yang dilakukan para aktifis salafi yang ditangkap tersebut bersamaan waktunya dengan penangkapan-penangkapan baru dan terus-menerus yang dilakukan terhadap orang-orang salafi di Jalur Gaza; setelah televise penjajah Israel melaporkan bahwa pemerintah Hammas telah berjanji kepada pemerintah Mesir dan Israel untuk menangkapi setiao orang yang menembakkan roket-roket (ke wilayah penjajah zionis Yahudi), menunjuk kepada roket-roket yang ditembakkan sebagai reaksi atas wafatnya tawanan Palestina, Maisarah Abu Hamdiyah, di penjara Israel.
Tim Monitor Lapangan – Ibnu Taimiyah Media Center
Kamis, 4 April 2013 M
(muhibalmajdi/arrahmah.com)