Herat, Afghanistan, (arrahmah) – Ulah para penembak jitu tentara AS yang dalam latihannya menggunakan sasaran tembak Al-Qur’an menuai protes dari warga sipil Afghanistan. Dalam aksi protes tersebut, satu polisi dan dua warga sipil tewas.
Kepala polisi di Afghanistan Barat Jenderal Ikramuddin Yawar mengatakan, pengunjuk rasa—yang dipelopori oleh para mahasiswa dari sebuah pergurun tinggi Islam—membakar pom bensin yang berhadapan dengan markas Tim Pembangunan Kembali Provinsi (PRT). Para pengunjuk rasa juga berusaha menembaki barikade polisi. Kemudian, para polisi membalas tembakan dari massa. Tentara PRT yang berjaga-jaga di depan gedung ikut menembaki kerumunan massa setelah keadaannya semakin ricuh. 12 pengunjuk rasa dan 11 polisi terluka akibat terkena tembakan.
Juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) mengatakan, satu polisi tewas dan lainnya luka-luka akibat tembakan, tetapi tidak jelas apakah tembakan itu dari kerumunan massa, dari polisi, atau dari pihak tentara PRT. Tidak ada indikasi bahwa tembakan itu merupakan akibat dari salah tembakan.
Akibat insiden ini, Presiden AS George W. Bush meminta maaf kepada PM Irak Nuri al-Maliki pekan ini dan berjanji akan mengadili tentara AS yang menggunakan salinan Al-Qur`an sebagai sasaran tembak.
Satu tentara AS telah dihukum dan dikirim pulang setelah ditemukan bukti pada 11 Mei di dekat Baghdad, yaitu satu salinan kitab suci Al-Qur’an yang kondisinya penuh lubang bekas tembakan.
Sumber: Alislamu