BAGHDAD (Arrahmah.com) – Ribuan orang turun ke jalan-jalan Baghdad dan kota-kota di seluruh Irak selatan pada Jumat (27/7/2018) dalam protes terbaru terhadap korupsi, penyakit sosial, dan kepemimpinan politik.
Dikelilingi oleh sekelompok personel anti huru-hara yang dilengkapi dengan tongkat listrik, pemrotes di Tahrir Square di Baghdad menuduh para pemimpin sebagai “pencuri” dan “korup”, kata wartawan AFP.
Para demonstran berteriak “Tidak untuk korupsi!” dan “Iran keluar!”.
Empat belas orang telah tewas dalam hampir tiga pekan kerusuhan karena para demonstran telah mencela kekurangan kekuasaan, pengangguran, kurangnya air bersih dan salah urus negara.
Menambah ketegangan, negara masih menunggu hasil penghitungan ulang parsial dari pemilihan 12 Mei, sementara faksi-faksi politik berdesakan untuk mengikat bersama koalisi di bawah pengawasan kekuasaan regional termasuk Teheran.
Di Basra yang kaya minyak, kota pelabuhan selatan tempat protes dimulai pada 8 Juli, beberapa ribu orang berdemonstrasi di depan gubernuran.
“Kami hidup dalam kondisi bencana – kami membutuhkan makanan dan air,” ungkap Hassan Hantuch (33), salah satu pemrotes.
“Tidak untuk korupsi! Ya untuk berubah!” Dalam spanduk yang dipegang oleh demonstran di Nasiriyah, Irak selatan, kata seorang koresponden AFP.
Protes juga terjadi Jumat di provinsi Najaf dan Maysan, selatan Baghdad.
(fath/arrahmah.com)