TEHERAN (Arrahmah.id) – Sedikitnya 304 orang telah tewas selama protes anti-rezim di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, kata sebuah kelompok hak asasi manusia pada Sabtu (5/11/2022).
“Setidaknya 304 orang, termasuk 41 anak dan 24 wanita, tewas dalam protes nasional yang sedang berlangsung,” kata kelompok hak asasi manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo, lansir Al Arabiya (6/11).
Pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 16 orang dengan peluru tajam selama protes di kota Khash di provinsi Sistan-Baluchestan pada Jumat, kata kelompok itu.
Dengan 118 orang tewas, Sistan-Baluchestan telah menjadi wilayah dengan jumlah kematian tertinggi sejak kerusuhan meletus pertengahan September, kata IHR.
Teheran menyalahkan kekerasan di Sistan-Baluchestan pada militan bersenjata. Militer Iran di masa lalu bentrok dengan militan Sunni di Sistan-Baluchestan, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Baluchis Sunni, minoritas di Iran yang didominasi Syiah.
Aktivis Baluchi telah lama mengeluhkan diskriminasi etnis dan agama dan menuduh rezim sengaja mengabaikan wilayah mereka, salah satu yang termiskin di Iran menurut angka resmi.
Protes yang dipicu oleh kematian dalam tahanan polisi terhadap Amini yang berusia 22 tahun telah mengguncang Iran sejak 16 September. Para pengunjuk rasa telah meneriaki Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei dan menyerukan perubahan rezim. (haninmazaya/arrahmah.id)