TEHERAN (Arrahmah.com) – Lebih dari seribu orang telah ditangkap dan ditahan di Iran dalam sepekan terakhir, ungkap kelompok hak asasi manusia Amnesty International dan Departemen Dalam Negeri Iran pada Kamis (4/1/2018), saat pihak berwenang berusaha memadamkan demonstrasi jalanan terbesar dalam hampir satu dekade.
Amnesty International memperingatkan bahwa mereka yang ditahan tersebut menghadapi siksaan dan perlakuan sewenang-wenang di penjara-penjara negara, dan menyerukan pembebasan mereka yang ditahan akibat terlibat dalam aksi damai, lansir Washington Post.
Awal pekan ini, kepala Pengadilan Revolusioner Iran memperingatkan bahwa para demonstran yang ditangkap bisa dijatuhi hukuman mati.
“Pihak berwenang Iran memiliki rekam jejak yang mengerikan dalam melakukan penangkapan massal terhadap para peserta demontrasi damai,” kata Philip Luther, direktur penelitian dan advokasi regional di Amnesty.
“Mengingat skala yang mengkhawatirkan dari gelombang penangkapan saat ini, sangat mungkin bahwa banyak dari mereka yang ditahan adalah peserta demonstrasi damai yang telah ditahan sewenang-wenang dan sekarang berada di penjara, dimana kondisi mengerikan dan penyiksaan adalah cara yang umum digunakan untuk mendapatkan pengakuan dan untuk menghukum para pembangkang,” imbuhnya.
Demonstrasi yang dipicu oleh kesulitan ekonomi, pengangguran dan korupsi, meletus seminggu yang lalu di kota Masyhad di wilayah timur laut Iran, dan kemudian menyebar di seluruh negeri.
Melihat demontrasi yang semakin memanas, pihak berwenang Iran kemudian melarang aplikasi olahpesan dan media sosial, membatasi jaringan telepon seluler dan memperlambat kecepatan Internet dalam upaya mencegah demonstrasi agar tidak terorganisir atau dipublikasikan.
(ameera/arrahmah.com)