RABAT (Arrahmah.com) – Sebuah organisasi hak asasi manusia Maroko mengatakan kesehatan dari 27 tahanan politik di negara ini telah memburuk akibat aksi mogok yang dilancarkan untuk memprotes pelanggaran hak-hak mereka di penjara.
Jaringan Organisasi HAM mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa (10/4/2012) bahwa tahanan memprotes “penahanan tanpa pengadilan lama, serta penyiksaan berulang serta perlakuan tidak manusiawi termasuk sel isolasi.”
Menurut pernyataan itu, para tahanan juga ingin penyelidikan atas penyiksaan mereka serta menuntut hak untuk perawatan medis.
Jaringan, yang terdiri dari 18 kelompok HAM independen Maroko, menerbitkan daftar 27 tahanan politik, yang katanya telah mogok makan selama beberapa minggu atau lebih setelah mereka dijatuhi hukuman penjara atau ditangkap karena keterlibatan dalam protes.
“Kesehatan mereka telah memburuk sementara para pejabat mengabaikan kasus mereka,” katanya.
Protes anti-pemerintah melawan korupsi, kebrutalan, dan kemiskinan di Maroko telah berlangsung sejak awal 2011. Rakyat Maroko juga telah mengadakan beberapa aksi unjuk rasa untuk menuntut pembebasan tahanan politik negara itu.
Maroko telah menghadapi masalah ekonomi yang serius selama beberapa tahun terakhir, dengan pengangguran yang tinggi dan meningkatnya kadar kemiskinan.
Sementara itu, Raja Mohammad VI telah mengumumkan sejumlah kebijakan reformasi, tetapi pemrotes bersikeras bahwa reformasi yang dilakukan oleh pemerintahnya tidak berarti apa-apa. (althaf/arrahmah.com)