BAGHDAD (Arrahmah.com) – Protes anti-pemerintah berubah menjadi bentrokan di beberapa kota Irak pada Ahad (1/11/2020), termasuk kota pelabuhan selatan Basra dan ibu kota Baghdad.
Di Basra, petugas polisi dan pasukan menembak ke udara untuk membubarkan sekitar 500 pengunjuk rasa yang telah melempar batu, ujar laporan AFP.
Sementara itu, ratusan pemuda Irak kembali ke Lapangan Tahrir Baghdad untuk melakukan protes singkat, bentrok sebentar dengan pasukan keamanan.
Lebih jauh ke selatan di Hilla, ratusan mahasiswa berbaris dengan spanduk yang mengecam pembunuhan dan penculikan aktivis dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami akan tinggal di sini, demi darah para martir kami dan cinta negara kami,” kata Abrar Ahmed, seorang demonstran mahasiswa di kota itu.
“Ini adalah revolusi kami dan kami harus melanjutkannya, karena tidak satu pun dari tuntutan kami yang dipenuhi!” dia menambahkan.
Protes serupa terjadi di kota Kut, di mana belasan orang menuntut keadilan bagi sekitar 600 demonstran yang telah tewas dalam kekerasan terkait protes selama setahun terakhir.
Dua aktivis lainnya ditembak mati di Kut dalam beberapa hari terakhir.
Demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya meletus di seluruh Baghdad dan wilayah dengan penduduk mayoritas Syiah di Irak selatan pada Oktober 2019, ketika pengunjuk rasa menyerukan pekerjaan, layanan dasar, perbaikan total kelas penguasa dan diakhirinya korupsi.
Hampir tidak ada pertanggungjawaban atas kematian dalam demonstrasi tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)