SWEDIA (Arrahmah.com) – Para demonstran Anti- Israel bentrok dengan polisi di luar arena Davis Cup di Malmo di Swedia selatan. Swedia dan Israel akan bertanding tanpa penonton karena polisi tidak bisa menjamin keamanan para pemain.
Sekitar 100 orang demonstran berkedok mencoba menyerang gelanggang di Malmo pada Sabtu (7/3) siang, melemparkan batu dan petasan ke arah barikade polisi di luar stadion.
Ratusan polisi mendesak mundur para demonstran itu menggunakan pentungan. Sesudah penentang bubar, bentrokan berlanjut di tempat lain.
Sekitar 100 orang ditahan dan sedikitnya enam orang ditangkap secara resmi, menurut Ewa Westford, seorang juru bicara kepolisian.
Tak ada korban dilaporkan. Sekitar 7.000 orang berkerumun di lapangan di pusat kota untuk protes damai, mengutuk serangan Israel di Gaza dan mendesak pemberian bantuan bagi orang Palestina.
Sewaktu mereka berjalan ke arah gelanggang, mereka bertemu dengan demonstran berkedok yang menyerang polisi dengan telur, batu, dan petasan.
Sekitar 1.000 polisi disebarkan di Malmo untuk mencegah demonstran memasuki gelanggang. Kendaraan kerusuhan istimewa telah disediakan dari Denmark.
Henrik Kallen dari Federasi Tenis Swedia dari dalam gelanggang mengatakan pertandingan tidak terganggu.
“Saya tidak bisa berkomentar mengenai yang dilakukan pihak keamanan di luar arena [untuk melarang penggemar menonton pertandingan] tetapi sayangnya beberapa politikus lokal sudah memakainya untuk agenda mereka sendiri, mencampurkan olahraga dengan politik dan politik nasional,” tutur Kallen.
Sejak serangan Israel di Gaza, aktivis dan politikus meminta pertandingan ditiadakan.
Pemerintah kota Malmo mengatakan keputusannya bahwa pertandingan tetap diselenggarakan di gelanggang yang kosong dilakukan karena pertimbangan keamanan, tanpa motif politik mana pun.
Tetapi Ilmar Reepalu, walikota Malmo, mengatakan bahwa menurut pendapat pribadinya pertandingan sebaiknya tidak diselenggarakan sama sekali. (Althaf/arrahmah)