SICHUAN (Arrahmah.com) – Tim monitor mengatakan seorang laki-laki Tibet berusia 24 tahun telah membakar dirinya hari Sabtu (18/3/2017) di luar sebuah biara di barat daya propinsi Sichuan, suatu daerah yang dipadati warga Tibet yang memprotes kebijakan-kebijakan Cina.
Pernyataan dari organisasi “Free Tibet” pada Ahad (19/3) mengatakan bahwa laki-laki itu membakar dirinya pada Sabtu siang, menyebabkan sejumlah besar personil polisi dan petugas keamanan datang dan membawanya ke tahanan, sebagaimana dilansir Voa News.
Beberapa saksi mata mengatakan bahwa Pema Gyaltsen masih hidup ketika ditangkap. Tetapi pernyataan itu mengatakan para aktivis belum berhasil memastikan kondisinya saat ini, atau apakah ia masih hidup.
Pernyataan itu juga mengatakan polisi masih berada di area itu untuk mencegah meluasnya informasi, dan layanan internet di daerah itu sudah diputus.
Beberapa analis mengatakan tindakan bakar diri pada hari Sabtu itu merupakan yang pertama kalinya terjadi di daerah yang diperselisihkan itu sejak Desember lalu, ketika seorang laki-laki lain juga bakar diri dan meninggal.
“Free Tibet” mengungkapkan lebih dari 140 demonstran Tibet telah bakar diri sejak tahun 2009 ketika para pengunjuk rasa anti-Cina –yang sebagian besar adalah para biarawan dan biarawati – memulai tindakan bakar diri untuk memprotes apa yang digambarkan oleh warga lokal sebagai campur tangan Cina terhadap adat istiadat dan praktek keagamaan warga Tibet.
Para peserta aksi protes yang bakar diri umumnya meninggal dunia.
Demonstran juga berupaya menyuarakn kembali tuntutan-tutuntan kembalinya pemimpin spiritual Tibet di pengasingan – Dalai Lama.
Dalam satu dekade terakhir ini, otorita Cina telah mengkriminalisasi protes bakar diri, dan pengadilan-pengadilan setempat telah memenjarakan puluhan orang karena ikut berperan mendukung protes tersebut.
(ameera/arrahmah.com)