KABUL (Arrahmah.id) — Taliban membubarkan sekelompok perempuan Syiah yang menggelar aksi protes di Kota Herat, Afghanistan barat pada Ahad (2/10/2022).
Puluhan perempuan Syiah memprotes bom bunuh diri pada Jumat (30/9) di ruang kelas di Kabul, yang menewaskan dan melukai puluhan orang saat mereka bersiap untuk ujian.
Pengebom meledakkan dirinya di kelas perempuan di lingkungan komunitas Syiah Hazara. PBB mengatakan, sedikitnya 32 orang tewas dan 82 lainnya terluka. Sebagian besar korban adalah perempuan.
Serangan bom ini merupakan salah satu yang paling mematikan yang menyerang kelompok minoritas dalam beberapa tahun terakhir.
“Pendidikan adalah hak kami, genosida adalah kejahatan,” teriak para pengunjuk rasa saat mereka berjalan dari Universitas Herat ke kantor gubernur provinsi.
Para pengunjuk rasa dihentikan oleh pasukan Taliban bersenjata lengkap. Pasukan Taliban juga memerintahkan wartawan untuk tidak meliput aksi protes tersebut.
“Kami tidak memiliki senjata tetapi hanya meneriakkan slogan-slogan saat kami berbaris. Tetapi mereka memukuli kami dengan tongkat dan bahkan menembak ke udara untuk membubarkan kami. Tolong bawakan suara kami ke seluruh dunia karena kami tidak aman di sini,” kata seorang pengunjuk rasa Wahida Saghri, dilansir Al Arabiya (2/10).
Secara terpisah, sekelompok mahasiswa perempuan dilarang melakukan protes di jalanan. Taliban mengunci gerbang universitas agar para pengunjuk rasa tidak melakukan aksinya.
“Kami tidak bisa keluar karena pasukan keamanan Taliban menutup gerbang utama universitas. Kami kemudian meneriakkan slogan-slogan dan menyerukan pembukaan gerbang, tetapi mereka membubarkan kami dengan menembak ke udara,” kata pengunjuk rasa Zulaikha Ahmadi.
Dalam sebuah rekaman video, para pengunjuk rasa berteriak “buka pintu, buka pintu”. Setelah itu seorang anggota Taliban memukuli mereka dengan tongkat. Kelompok itu kemudian bubar saat terdengar suara tembakan.
Protes hak-hak perempuan telah mengalami ketegangan sejak Taliban kembali berkuasa. Para demonstran ditahan dan demonstrasi dibubarkan oleh tembakan peringatan di udara. Aktivis perempuan masih mencoba untuk melakukan akai protes secara sporadis di Kabul.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jumat di Pusat Pendidikan Tinggi Kaaj di Kabul.
Kelompok militan Islamic State Khurasan Provience (ISKP) sebelumnya telah melancarkan serangan di daerah yang menargetkan warga Syiah, sekolah Syiah, dan kuil Syiah. Komunitas Syiah Hazara pun kerap menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir. (hanoum/arrahmah.id)