KACHIN STATE (Arrahmah.com) – Pada Kamis (2/4/2013), dilaporkan bahwa rumah-rumah dan toko-toko milik Muslim dihancurkan oleh para teroris Buddhis pukul sekitar 17:00 waktu setempat di Seng Tawng, kota Hpakant, Kachin State, Myanmar.
Menurut laporan, tiga rumah Muslim yang berdekatan dengan toko-toko diserang hingga menyebabkan kerusakan. Seorang penduduk lokal menghubungi ibukota Kachin State, Myitkyina, untuk melaporkan serangan teroris itu dan laporan dari Myitkyina menyatakan bahwa koneksi telepon antara Seng Tawng dan Myintkyina diputus, demikian M-Media melaporkan.
Dalam sebuah wawancara dengan seorang korban, penjaga toko, yang dilansir M-Media mengungkapkan bagaimana segerombolan teroris itu tiba-tiba menyerang toko-toko milik Muslim.
“Ya, Saya beritahu anda tentang peristiwa serangan ini. Tidak ada dendam atau dengki sebelumnya. Ini adalah serangan mendadak. Sore hari ini (2 Mei), kami diwanti-wanti untuk menutup toko satu per satu, memberitahu bahwa orang-orang Buddha mengepung dengan cara demikian dan demikian, juga membeli pedang. Pada saat itu, kami tidak memiliki rencana apapun. Kami menganggap itu hanya rumor. Tetapi, sekitar pukul 15:00 hingga 16:00, seorang saudara datang kembali dari luar, mendesak kami untuk menutup toko segera. Segera setelah menutup pintu utama toko, 20 hingga 30 orang memegang balok, pedang dan batu tiba,” tuturnya.
“..pintu-pintu mulai dihantam dan dilempari batu. Dihantam hingga menjadi kepingan-kepingan. Setelah menyerang dengan cara ini selama 20 menit, mereka pergi,” lanjutnya.
“Dalam sesaat saja, selanjutnya 5 orang dengan dua sepeda motor kembali lagi. Salah satu dari mereka memiliki pedang. Juga, mereka memiliki pedang panjang, balok dan juga batu-batu. Akibat serangan dari massa pertama selama 20 menit, kaca-kaca rumah (yang dekat dengan toko) pecah,” lanjutnya lagi.
Kemudian, sekelompok orang ekstrim terus melakukan kerusakan dengan mendobrak pintu dan mengobrak-abrik apa yang ada di dalam rumah dan menjarah barang-barang.
Korban menambahkan bahwa kemudian polisi datang dan menangkap dua penjahat itu sementara sisanya melarikan diri.
Sementara itu sehari sebelumnya, desa Won Kike, di dekat kota Oak Kan yang baru-baru ini mengalami serangan anti-Muslim, dibakar oleh gerombolan teroris pada malam hari sekitar pukul 18:30 waktu lokal. Disebabkan koneksi telepon dengan desa tersebut sempat diputus, wartawan lokal belum mendapat informasi lebih lanjut terkait insiden ini.
(siraaj/arrahmah.com)