SURIAH (Arrahmah.com) – Kelompok yang didukung Turki di Suriah utara telah membangun bendungan di sungai yang berfungsi sebagai jalur kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di hilir di daerah yang didominasi Kurdi, sebuah laporan yang dikeluarkan pada Rabu (3/11/2021) mengatakan.
Penelitian baru yang dilakukan oleh organisasi pembangunan perdamaian Belanda PAX menunjukkan bahwa Tentara Nasional Suriah (SNA) membangun tiga bendungan yang memotong sungai Khabour yang vital.
SNA adalah kelompok militer yang dipersenjatai dan didanai oleh Turki yang hadir di wilayah Suriah utara yang berdekatan dengan wilayah timur laut semi-otonom yang dijalankan oleh Pasukan Demokratik Suriah yang mayoritas Kurdi, lansir AFP.
Milisi yang membentuk tulang punggung SDF dianggap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki, yang kehadiran militernya di Suriah utara setidaknya sebagian ditujukan untuk mencegah kebangkitan separatisme Kurdi.
Penelitian PAX, yang mencakup kerja lapangan dan analisis citra satelit, menemukan bahwa pemblokiran sungai vital oleh SNA selama musim panas terkering di kawasan itu dalam catatan adalah “contoh nyata penggunaan air sebagai senjata perang.”
Dikatakan bahwa pembangunan bendungan memperparah dampak kekeringan yang sudah parah.
“Dampak panas yang ekstrem diperbesar oleh curah hujan yang sangat terbatas, yang berarti masyarakat pertanian memiliki lebih sedikit air daripada sebelumnya pada saat mereka sangat membutuhkan,” katanya.
Citra yang diterbitkan oleh PAX menunjukkan tiga bendungan, yang pertama selesai pada 22 Mei tahun ini.
Khabour adalah anak sungai Eufrat sepanjang 320 kilometer (200 mil) yang sumbernya berada di Turki tetapi melintasi sebagian besar timur laut Suriah dan melalui Hasakah, salah satu kota utama di wilayah Kurdi.
Penelitian tersebut memperkirakan bahwa ribuan rumah tangga kehilangan akses ke air karena pembangunan bendungan, mengklaim bahwa itu merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional.
“Ini bisa menjadi tindakan yang diperhitungkan yang digunakan oleh SNA dengan tujuan membuat penduduk sipil kelaparan dan/atau menyebabkan pemindahan paksa mereka sebagai metode peperangan,” katanya.
Dalam rekomendasinya, PAX meminta masyarakat internasional untuk mendesak Turki memastikan bahwa semua warga sipil memiliki akses ke perairan Khabour. (haninmazaya/arrahmah.com)