Mahasiswa Muslim sukses menggalang aksi sosial bagi para tunawisma di kawasan Miami-Dade County, sebelah tenggara Florida. Namun aksi mereka dicurigai sebagai propaganda.
Aksi sosial itu mereka beri nama Project Downtown (PD). Setiap minggu, pada hari Jumat, para anggota proyek tersebut berkumpul di area parkir gedung pemerintah di First St. Di sana mereka membagi-bagikan makanan dan pakaian pada sekitar 100 orang tunawisma.
Ahmed Howeedy, mahasiswa kedokteran tahun keempat University of South Carolina di Tampa yang menjadi anggota PD mengatakan, aksi sosial ini mendapat dukungan dari sejumlah perusahaan dan toko-toko roti yang menyediakan persediaan makanan untuk dibagi-bagikan.
Sedangkan dana dalam bentuk uang untuk kegiatan ini, menurut Howeedy, mereka dapatkan dari sumbangan anggota PD dan para sukarelawan. Para sukarelawan ini bukan hanya dari kalangan Muslim tapi juga non-Muslim.
“Inilah yang kita inginkan. PD ingin melihat semua orang bersatu tanpa melihat latar belakang kepercayaannya,” ujar Howeedy.
Project Downtown didirikan pada musim semi 2006 oleh enam orang mahasiswa yang ingin memberikan pelayananan bagi masyarakat. Dalam beberapa bulan saja, anggota komunitas ini bertambah menjadi 50 orang dan terus berkembang hingga sekarang.
Kegiatan para mahasiswa Muslim ini memberi dampak positif mengingat jumlah tunawisma di Miami-Dade County cukup banyak. Berdasarkan sensus pada bulan Juli 2006, diperkirakan ada 5.015 tunawisma di kawasan yang berpenduduk hampir 2, 4 juta jiwa itu.
Karena aksi sosial mereka sukses, tim dari Miami mempresentasikan kegiatan PD pada Muslim Student Association (MSA). MSA lalu berniat untuk menjadi sponsor dan menjadikan PD sebagai kegiatan nasional. Selain pada MSA, tim PD juga mengenalkan proyek mereka pada lebih dari 200 mahasiswa saat konferensi Islamic Society of North America.
Nilai lebih kegiatan Komunitas PD, mereka tidak hanya membagi-bagikan makanan dan pakaian tapi juga bersosialisasi dengan para tunawisma itu. Tak heran jika para tunawisma tersebut menganggap para mahasiswa itu sebagai keluarga kedua mereka.
Tiap habis sholat Jumat, mereka menunggu kedatangan para mahasiswa bukan hanya untuk mendapatkan bantuan makanan dan pakaian saja tapi juga berbincang dan berdiskusi.
“Beberapa orang berpikir ini semata-mata cuma soal makanan. Bukan. Project Downtown tidak berhubungan dengan perut yang lapar, tapi terkait dengan hati-hati yang kosong,” tukas Howeedy.
Beberapa tunawisma di Tampa kerap mengeluh, karena orang-orang datang pada mereka dan memberi makanan seolah-olah mereka hewan. Namun, mereka mengakui apa yang dilakukan tim PD berbeda, mereka bisa merasakan kepedulian dan cinta ketika mereka berkumpul dengan tim PD.
“Saya mencintai mereka” kata Mike Holloway, tunawisma yang pindah dari North Carolina ke Miami-Dade County.
Dituduh Propaganda
Niat baik para mahasiswa Muslim itu, tidak selalu mendapat tanggapan positif. Ada pihak-pihak yang justri mencurigai kegiatan mereka dengan tudingan yang keji.
Sejumlah situs internet seperti militanIslammonitor. Org dan pipeline. Org mengecam kegiatan komunitas mahasiswa Muslim itu. Mereka menuduh bahwa para mahasiswa itu membagi-bagikan al-Quran dan melakukan propaganda agama Islam sambil memberikan sandwich dan pakaian bekas.
Tudingan itu dibantah PD. “Kami melakukan ini bukan untuk meningkatkan citra Muslim dan bukan untuk mengubah agama orang lain. Kami melakukan ini karena Allah memerintahkannya dan Allah menyukainya. Kami ingin melakukan apa yang dicintai Allah dan mendorong orang lain untuk melakukan apa yang Allah sukai,” tukas Howeedy.
Sementara Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) Cabang Florida, Altaf Ali atas tudingan miring itu mengatakan,”Apa yang terjadi adalah makin banyak orang melihat mereka (tim PD), makin banyak yang mulai menunjukkan minat terhadap keyakinan mereka.”
“Jika mereka minta al-Quran, mereka mendapat satu. Tapi satu hal, Islam tidak memaksa orang masuk Islam. Kami memberi contoh saja,” sambung Ali.
Ali yang juga menjalin kerjasama dengan mahasiswa dalam kegiatan Feed the Homeless di Pompano Beach pada bulan Oktober lalu, mengaku terkesan dengan energi para mahasiswa itu.
“Mereka kelompok yang sangat sederhana. Karena merekalah proyek ini unggul,” pujinya. (ln/iol)