JAKARTA (arrahmah.com) – Jenuh dengan masalah kemacetan di Jakarta yang tak berujung pangkal, seolah telah lelah merumuskan berbagai solusi tiada hasil, Polda Metro Jaya mengusulkan alternatif ‘nyeleneh’ untuk mengurai benang kusut kemacetan di Jakarta. Yakni dengan Program Keluarga Berencana (KB).
“Kalau ada gerakan KB (Keluarga Berencana) untuk mengurangi kelahiran anak, sekarang harus ada KB untuk kurangi kelahiran kendaraan,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Royke Lumowa, dalam diskusi bertajuk ‘Stakeholder Meeting Improving Urban Mobility di Jabodetabek. yang digelar oleh Masyarakat Transportasi Indonesia di Gedung Jakarta Media Centre, Jl Kebon Sirih, Selasa (31/5/2011).
Menurut Royke, mengurangi jumlah kendaraan adalah obat mujarab untuk mengatasi kemacetan. Negara-negara maju telah membuktikan hal itu.
Selain mengurangi pertambahan kendaraan, pembatasan kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan pun perlu dilakukan. “Yang punya mobil dua, keluar satu dulu. Lumayan kan mengurangi bensin,” tutur Royke.
Royke mengatakan dengan mengatasi kemacetan maka akan lebih banyak uang yang dapat diselamatkan. Uang itu dapat digunakan untuk berinvestasi pada program lainnya. Tiap tahun tercatat kerugian yang diakibatkan kemacetan mencapai Rp 20,7 triliun. (dns/rasularasy/arrahmah.com)