SURABAYA (Arrahmah.com) – Beredarnya Lembar Kerja Siswa (LKS) bergambar bintang porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi di SMP Islam Brawijaya, Mojokerto, Jawa Timur, juga menuai protes dari kalangan pelajar. Sabtu (22/9) sekitar pukul 10.00 WIB, pelajar SMP Islam Ta’miriyah, Surabaya menggelar aksi keprihatinan dengan membakar foto Miyabi di halaman sekolahnya Jalan Indrapura.
Mereka menyindir dengan membawa foto bertuliskan Why Should Miyabi (kenapa harus Miyabi)?. Aksi itu menggambarkan, betapa ironisnya ketika dunia pendidikan yang mestinya menyajikan bahan materi pelajaran bermoral, justru menampilkan figur yang dikenal sebagai bintang porno.
Menurut Humas SMP Islam Ta’miriyah Surabaya, Koesno, aksi ini sebagai bentuk penolakan terhadap gambar Miyabi pada buku pelajaran SMP berbasis Islam.
“Nama Miyabi itu sudah tercoreng. Dia adalah ikon film porno Jepang yang sudah terkenal di seluruh dunia. Ngapain dijadikan figur di dunia pendidikan, yang sewajarnya menyuguhkan materi-materi baik, bukan amoral. Kalau tidak, bagaimana nasib generasi muda bangsa ini?” ujar dia seperti dilansir merdeka.com.
Foto Miyabi nongol di LKS kelas 9 SMP Islam Brawijaya, Mojokerto. LKS Bahasa Inggris terselip foto Miyabi. Kontan saja, dunia pendidikan, bahkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Sayifullah Yusuf, Jumat kemarin, ikut mengutuk dan meminta polisi mengusut tuntas LKS yang bernuansa amoral tersebut.
Selain membawa foto Miyabi, mereka juga memamerkan foto beberapa artis dan tokoh wanita Indonesia berprestasi di dunia pendidikan dan mendiskripsikannya dalam bahasa Inggris.
Para artis dan tokoh itu adalah Christine Hakim, Sri Mulyani hingga Megawati. Secara bergantian, para siswa siswi Tamiryah berorasi mendiskripsikan profil singkat para wanita populer tersebut. Tujuannya, agar para pelajar generasi bangsa mengidolakan dan menjadikan inspirasi tokoh-tokoh nasional.
Usai mendiskripksikan profil para tokoh dan artis tersebut, para siswa langsung membakar foto-foto Miyabi yang ada dalam LKS Bahasa Inggris yang kini sudah ditarik peredarannya oleh Diknas Mojokerto.
“Kenapa harus ada gambar Miyabi untuk bahan materi pelajaran di sekolah madrasah. Apakah tidak ada gambar yang lain selain artis porno?,” keluh Amelia, salah satu siswi Tamiryah. (bilal/arrahmah.com)