GAZIANTEP (Arrahmah.id) — Seorang pria Turki telah memicu kemarahan di media sosial karena menendang kepala seorang wanita pengungsi Suriah berusia 70 tahun yang cacat mental.
Sentimen anti-pengungsi telah mencapai titik didih di Turki, di mana para pengungsi disalahkan atas banyak masalah di negara itu.
Dilansir Turkish Minute (31/5/2022), Sakir Cakir (39) menendang Leyla Muhammed karena diduga dia pelaku penculik anak di provinsi Gaziantep.
Serangan itu menjadi viral setelah video rekamannya dibagikan secara luas di media sosial.
Aksi tak bermoral pria Turki itu memicu kemarahan dan kecaman dari banyak netizen, terlebih setelah beredar kabar bahwa Sakir dibebaskan setelah penahanan singkat pada hari Senin (30/5).
Samil Tayyar, anggota Keputusan Pusat dan Dewan Eksekutif Partai Keadilan dan Pembangunan (MKYK) yang berkuasa di Turki, pada hari Senin mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Sakır dibebaskan setelah penahanan singkat.
Dalam tweet lain yang diposting pada hari Selasa, Tayyar mengatakan Sakır ditahan lagi dan akan muncul dibawa ke pengadilan.
“Tendangan pada wanita tua Suriah itu menyakiti saya. Apa yang akan kita lakukan dengan orang-orang biadab ini di antara kita?” tweet wartawan Turki Levent Gültekin.
“Jika orang yang menendang kepala seorang wanita miskin berusia 70 tahun adalah orang Turki, [maka] saya di pihak orang Suriah yang ditendang, bukan [di pihak] orang Turki yang menendangnya! Ini tidak menghilangkan apa pun dari keturkian saya … sebaliknya, itu meningkatkannya,” kata seorang pengguna media sosial lain.
Netizen lain berkata: “Jika tendangan pada wanita tua Suriah tidak menyakiti Anda sebanyak yang dilakukan [teman atau kerabat] terdekat Anda, Anda rasis atau tidak berperasaan. Tidak ada kemungkinan ketiga.”
Beberapa netizen menuduh Umit Ozdag, pemimpin Partai Kemenangan (ZP) sayap kanan dan anti-pengungsi, bertanggung jawab atas serangan terhadap wanita Suriah.
Dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan harga makanan dan perumahan yang meroket, banyak orang Turki mengalihkan rasa frustrasi mereka kepada para pengungsi. Terutama setelah hampir 4 juta warga Suriah masuk ke negara mereka sejak 2011.
Sentimen anti-migran juga telah diungkapkan oleh sejumlah politisi oposisi, termasuk Özdag dan Kemal Kılıçdaroğlu, pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Turki, yang berjanji akan memulangkan warga Suriah jika partainya berkuasa pada 2023.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan awal bulan ini bahwa Ankara akan mengirimkan kembali 1 juta pengungsi ke Suriah. (hanoum/arrahmah.id)