GAZA (Arrahmah.com) – Seorang pria Palestina pada Senin (8/2/2016) dilaporkan meninggal dunia ketika ia berusaha memperbaiki sebuah terowongan yang rusak di dekat perbatasan Gaza dengan Mesir, ujar sumber-sumber medis dan keamanan Palestina.
Kematian ini membawa jumlah warga Palestina yang meninggal dalam kecelakaan di terowongan menjadi 10 orang dalam dua minggu terakhir.
Pria tersebut meninggal dunia setelah tertimbun pasir dalam jumlah banyak di dalam terowongan yang telah rusak yang sebelumnya digunakan untuk menyelundupkan barang, ujar seorang sumber keamanan seperti dilansir AFP.
Dia mencoba untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh pasukan Mesir yang sengaja membanjiri terowongan tersebut, tambah laporan sumber.
Seorang sumber medis mengidentifikasi korban sebagai Mussa Jabel Al-Maadi (24) dari Rafah di selatan Jalur Gaza.
Sembilan warga Palestina lainnya meninggal dunia saat dua terowongan yang menghubungkan Mesir dan Jalur Gaza runtuh, mereka semua adalah pejuang Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Pada akhir 2014, Mesir mulai menciptakan zona penyangga di wilayah perbatasan Gaza dan menghancurkan ratusan terowongan yang diklaim oleh mereka untuk menyelundupkan senjata. Namun, penduduk Gaza menggunakan terowongan tersebut untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari dari wilayah Mesir sejak Mesir dan “Israel” memblokade Jalur Gaza.
Blokade “Israel” sangat membatasi pergerakan orang dan barang yang masuk dan keluar dari wilayah Jalur Gaza dan perbatasan satu-satunya yang dikuasai Mesir juga sebagian besar ditutup sejak 2013.
Hamas mengatakan bahwa Mesir telah mendukung “Israel” dan menambah penderitaan rakyat Gaza dengan ikut melakukan pengepungan dengan menghancurkan sejumlah terowongan yang telah lama digunakan untuk menyelundupkan orang dan barang masuk dan keluar dari Jalur Gaza. (haninmazaya/arrahmah.com)