DAKAHLIA (Arrahmah.id) — Seorang pria dari desa Kamal, Kegubernuran Dakahlia, Mesir menghabiskan hidupnya dengan koleksi puluhan ribu buku di rumah bawah tanahnya.
Setiap minggu dia membeli beberapa buku, dan menempatkannya di sebuah ruangan yang semua tempat dipenuhi buku, sejarah, agama dan budaya, berjumlah sekitar 15.000.
Hamdalah Abu Dawh (82) dan perpustakaannya adalah satu-satunya gerai yang tersedia dengan buku dan ruang baca kecil untuk penduduk desa kecil itu.
Kertas sampul dan sampul belakang topik dari studi Islam, karya sastra, dan beberapa materi pendidikan tentang bahasa Arab semua dapat ditemukan di tempat Abu Dawh.
“Saya mulai mengumpulkan buku lebih dari lima puluh tahun yang lalu,” katanya kepada Besraha (7/9/2022).
“Perpustakaan ini terus saya kemas agar masyarakat di desa saya bisa merasakan manfaatnya, karena tidak ada klub pemuda atau perpustakaan tempat mereka yang ingin ilmu atau suka membaca bisa membaca,” tambahnya.
Menurut Mahmoud Hamdallah yang bercerita tentang ayahnya, “Ayah saya adalah seorang pensiunan guru di al Azhar. Dia menghabiskan hidupnya untuk ilmu pengetahuan. Uangnya habis untuk membeli buku. Sampai kami memiliki seluruh referensi keilmuan. Mereka yang ingin kuliah doktoral melihat informasi di ruangan ini”.
Koleksi Abu Dawh yang mencapai belasan ribu buku itu membuat dirinya dikunjungi berbagai orang yang mencari literatur untuk disertasi doktoral. Menurut mereka koleksi Hamdalah merupakan “harta karun emas” di dunia literasi.
Hamdalah juga tidak hanya menawarkan buku untuk dibaca atau dipinjam orang, tetapi dia juga berkonsultasi dengan orang-orang tentang topik dan membuat rekomendasi untuk mereka.
Abu Dawh berharap mendapat dukungan untuk mengubah kamarnya yang bertumpuk buku menjadi perpustakaan yang terorganisir. (hanoum/arrahmah.id)