JAKARTA (Arrahmah.com) – Allahu akbar, hidayah dapat hinggap dengan jalan apa saja. Seperti halnya Luca, ia menjadi muallaf setelah penasaran dengan isu di media barat bahwa “Muslim adalah teroris”, sebagaimana dipublikasikan Gene Netto pada akun resmi Facebook-nya, Ahad (/2/2015).
Gene Netto, seorang muallaf kelahiran Selandia Baru dan penulis buku Islam ini, memperkenalkan Luca sebagai orang Italia yang masuk Islam di Masjid Istiqlal pada Ahad (8/2), siang kemarin.
Luca sudah bekerja di Jakarta selama 3 tahun, sebagai psikolog anak. Ia juga melatih para psikolog Indonesia agar bisa memberikan terapi untuk anak autis. Sebelumnya ia hanya tahu bahwa Muslim itu teroris, sesuai isi media di Eropa.
Lalu ia menjadi penasaran tentang Islam karenanya. Maka Allah pertemukanlah Luca dengan Pak Gene untuk berdiskusi. Untuk mmeudahkan penjelasan, Pak Gene memberi Luca fotokopi bukunya, yakni “Mencari Tuhan, Menemukan Allah”.
“Sesudahnya dia menjadi yakin Islam benar, dan siap masuk Islam. Sebelumnya dia ateis karena sudah lama tinggalkan agama Katolik (sama spt saya dulu),” jelas Pak Gene.
Sebetulnya tahun 2014, Luca sudah pernah bertanya apakah ia boleh mencoba shalat tanpa syahaddat dulu, untuk mengetes apakah berat atau tidak. Sambil tertawa eingan, Pak Gene mempersilakan Luca melakukan shalat jika ia mau. Maasyaa Allah, tanpa ragu-ragu, ia mempraktikkan shalat, bahkan berlatih shaum selama sebulan pada Ramadhan lalu.
Melalui proses itu, alhamdulillah, Luca berangkat ke Masjid Istiqlal ditemani Pak Gene, agar ada acara formal masuk Islam. “Karena sebenarnya dia sudah yakin Islam benar dari akhir tahun kemarin, sudah hafal Al-Fatihah dan sudah shalat utk 2 bulan sekarang,” ujar Pak Gene.
Menurut Pak Geno, ada yang menarik dari Luca, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan seorang Ustadz di Masjid Istiqlal, ia mengatakan belum shalat dzuhur. Shalat berjemaahlah ia di Masjid Istiqlal, sebab Luca sendiri tidak mau melewatkan shalat satu kali pun! Maasyaa Allah.
Melihat semangat Luca, maka Pak Gene menginformasikan kepada temannya di Madina dan ia mengatakan mau langsung mendoakan Luca di Masjid Nabawi. “Wah, pelayanan khusus!” ujarnya.
Semoga Luca, saudara Muslim kita yang baru bisa menjadi orang Muslim yang shaleh. Allahumma aammiin. (adibahasan/arrahmah.com)