Pria Irlandia bernama Khalid Kelly, yang memimpikan “bendera hitam Islam” nantinya akan berkibar di wilayah Dáil (Irlandia) telah kembali dari Pakistan. Kini ia membentuk sebuah kelompok bernama Islam untuk Irlandia.
Sudah tujuh tahun sejak Khalid Kelly yang sebelumnya adalah bocah altar di gereja berubah menjadi Islam (mualaf). Ia pernah tampil dalam acara Late Late Show, saat itu Kelly mengenakan jubah hitam dan abu-abu, ia didampingi oleh sesama anggota organisasi Al Muhajirun yang berpusat di Inggris. Ia menyatakan membela serangan 11 September dan menyatakan suatu hari nanti dunia ini akan ditegakkan hukum Syariah Islam. Tentu saja pidatonya ini disambut dengan ejekan oleh pendengar yang mayoritas orang kafir Eropa.
Kelly menjadi semacam “ikon” bagi kelompok Al Muhajirun yang didirikan oleh ulama terkenal asal Syiria Syekh Umar Bakri Muhammad. Hubungannya dengan pergerakan itu berlanjut sepanjang tahun hingga pada tahun 2004 nama kelompok ini agak tenggelam.
Kelly sendiri secara rutin ditampilkan dalam laporan tabloid-tabloid. Dia pernah muncul di CNN dan mengatakan bahwa pemboman London pada tahun 2005 bisa dibenarkan karena kebijakan luar negeri Tony Blair yang menindas negara Muslim.
Setelah itu media ramai-ramai memberitakannya dan menyebut sebagai “Mualaf Irlandia Yang Terkenal”. Desas-desus dia berada di Pakistan terbukti benar ketika seorang reporter untuk sebuah surat kabar mewawancarainya di Pakistan pada November lalu. Artikel itu berjudul “Pria Irlandia Yang Ingin Membunuh Karena Islam”. Kelly bangga dengan semua pelatihan senjata yang ia jalani di tanah tandus Pakistan.
“Aku sudah di jalan menuju jihad,” katanya. “Pekan depan, Insha Allah aku bisa berada di Afghanistan untuk memerangi tentara Inggris”. Tapi mimpi Kelly belum terwujud, dia tidak dikirim ke Afghanistan.
Alasan Kelly tidak diberangkatkan ke Afghanistan karena berbagai pertimbangan dari rekan-rekan yang bahwa di perbatasan Pakistan Peshawar ia kemungkinan bisa diculik karena warna kulit dan penampilannya, mungkin Taliban bisa menculiknya atau membunuhnya jika ia dicurigai sebagai mata-mata Amerika.
Saat berada di Dublin pekan lalu, Kelly menjelaskan bahwa ia percaya badan intelejen khawatir terhadapnya yang berhubungan dengan Pakistan. “Aku pergi kesana untuk bergabung dengan orang-orang sepertiku dan membantu untuk mendirikan sebuah negara Islam.” Namun ia kembali ke Irlandia pada April lalu.
Janggutnya kini makin lebat dengan bulu abu-abu dan wajahnya tambah sedikit gemuk.
Segera setelah ia kembali ke Irlandia, Kelly bergabung dengan masyarakan Muslim. Dan ia sekarang lebih suka dipanggil dengan nama Abu Usamah (anak laki-lakinya diberi nama Usamah) agar orang mengingatnya
Kelly adalah salah satu pembicara yang paling vokal dalam sebuah demonstrasi di luar kedutaan Belgia pada bulan Mei lalu. Ia berorasi untuk memprotes pelarangan cadar yang akan diberlakukan di Belgia yang akan menindas Muslim Eropa dan ia menyatakan akan bermimpi melihat “bendera hitam Islam” di wilayah Dáil Éireann. Ia juga mencela penggunaan bandara Shannon oleh pasukan Amerika dan mengkritik partisipasi tentara Irlandia dalam misi NATO dalam invasi di Afghanistan.
Dia membuat pernyataan serupa dalam wawancara dengan surat kabar Metro Éireann awal bulan ini, menambahkan bahwa Irlandia adalah target “serangan” karena keterlibatannya di Afghanistan.
Atas aktivitasnya ini Kelly beberapa kali telah dikunjungi dinas keamanan sejak ia kembali.
“Mereka ingin agar aku berhenti berbicara, tapi aku tidak akan berhenti”, katanya. Tidak masalah jika saya di Pakistan, Libanon, Inggris atau Irlandia, ada kewajiban untuk berbicara di manapun anda berada. Saya tidak berbicara mengenai pertempuran di sini, di Irlandia, tapi saya mendorong warga Muslim untuk memenuhi tugas mereka.”
Kisah tentang bagaimana Kelly, seorang mualaf mantan perawat dan pernah di penjara di Arab Saudi karena menyuling dan menjual alkohol akan diceritakan dalam sebuah film dokumenter berjudul “Perang Suci”. Film ini akan ditampilkan dalam sebuah festival film di Amerika.
Kepada harian Metro Éireann, Khalid Kelly mengatakan ia masih berusaha untuk membentuk organisasi di Irlandia dengan nama “Islam untuk Irlandia”. Nama ini mirip dengan nama Islam4UK yang merupakan “reinkarnasi” dari kelompok Al Muhajirun. Namun kelompok tersebut sudah dilarang di Britania mulai bulan Januari kemarin dengan alasan keamanan nasional.
Source : voa-islam.com/almuhajirun.net