ARRAS (Arrahmah.com) – Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di kereta kecepatan tinggi yang melakukan perjalanan dari Amsterdam ke Paris pada Jum’at (21/8/2015), melukai tiga orang, dua di antaranya kritis, menurut pernyataan pejabat.
Perdana Menteri Belgia, Charles Michel mengatakan penembakan pada Jumat di kereta yang tengah berjalan antara Amsterdam-Paris yang melukai dua penumpang adalah “serangan teroris” (baca: Muslim yang melakukan-red), seperti dilaporkan Al Arabiya.
“Saya mengutuk ‘serangan teroris’ di Thalys (kereta) dan menyatakan simpati saya untuk para korban,” tulis Michel di akun Twitter-nya merujuk ke layanan kereta kecepatan tinggi.
Menurut klaim seorang sumber polisi Perancis, tersangka berasal dari Maroko.
Penyerang yang berusia 26 tahun dikuasai oleh dua penumpang Amerika di dalam kereta dan ditangkap ketika kereta berhenti di utara Perancis.
Tersangka membawa senapan otomatis dan pisau, ujar Christophe Piedonoel, juru bicara untuk operator kereta api nasional SNCF seperti dilaporkan Al Arabiya.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve mengatakan penumpang Amerika berhasil membekuk tersangka dalam serangan tersebut.
Penyelidik “kontra-terorisme” telah meluncurkan penyelidikan.
Penyerang ditangkap setelah kereta berhenti di Arras, sekitar 185 km dari sebelah utara Paris, ujar juru bicara kementerian Dalam Negeri Perancis, Pierre-Henri Brandet, mengatakan kepada saluran televisi Perancis BFM. Penumpang dievakuasi dan polisi telah mengamankan daerah.
Serangan tersebut terjadi saat kereta sedang melintasi Belgia, menurut pernyataan dari kantor Presiden Francois Hollande. Hollande mengatakan dia telah menghubungi Perdana Menteri Belgia, Charles Michel dan keduanya akan bekerja sama untuk menyelidiki serangan.
Belum ada informasi tambahan mengenai jati diri penyerang dan motif di balik serangan. (haninmazaya/arrahmah.com)