MOGADISHU (Arrahmah.com) – Ketika pertempuran di Mogadishu terus meningkat, Mujahidin terus melakukan serangan berani, jauh ke dalam wilayah musuh. Untuk menggagalkan klaim palsu kesuksesan oleh tentara murtad Uganda, para Mujahid merancang rencana untuk melemahkan penjajah Afrika yang agresif.
Di antara rencana pertama dari rencana ini adalah serangan terhadap salah satu basis terbesar militer Uganda di ibukota pada Senin (30/5/2011). Terletak di Jalan Raya Makka al-Mukarrama, yang merupakan salah satu arteri penting menuju istana Presiden dan bandara, kamp yang diduduki oleh tentara Uganda menjadi kamp terbesar dan salah satu basis utama dari operasi besar yang diluncurkan.
Mujahidin dari Brigade Martir menyerang tentara Uganda di gedung dan dalam pertempuran yang berlangsung lebih dari 40 menit, mengambil alih seluruh kamp-menewaskan dan melukai 33 tentara Uganda. Allah mengganjar dua Mujahid dengan kesyahidan, insha Allah, sedangkan sisa dari Mujahid yang melakukan serangan kembali ke batalyon mereka dengan aman dan dalam keadaan sehat.
Dalam serangan lainnya yang direncanakan dan dilaksanakan dengan sempurna, sebuah kelompok bersenjata pencari kesyahidan berhasil menyusup ke posisi lain tentara Uganda di pelabuhan Mogadishu. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pipa ekonomi bagi pasukan Afrika dan pasukan Somalia di Mogadishu dan dianggap sebagai salah satu wilayah yang paling dijaga ketat setelah bandara utama. Ini juga merupakan wilayah di mana pasukan Afrika menerima pasokan senjata.
Pada waktu yang telah ditetapkan, Mujahidin melancarkan serangan mereka di Pelabuhan, menewaskan tiga tentara Uganda yang tengah meringkuk di pos mereka. Dengan tergesa-gesa pasukan Uganda menuju ke dalam pelabuhan dan bergegas meraih senjata mereka, namun mereka telah terlambat. Mujahidin dengan sigap menyerang mereka dan dalam pertempuran yang berlanjut hingga beberapa jam, Mujahidin berhasil menewaskan 23 tentara Uganda dan Somalia dalam operasi tersebut.
Dalam pendekatan efektif dan dengan izin Allah, operasi seperti ini tetap menjadi bukti bahwa benar tentara Uganda memiliki banyak kelemahan. Pada tahun 2009, operasi martir mengguncang kamp Halane-pangkalan militer terbesar di Somalia-menewaskan puluhan tentara dan komandan senior. Setahun kemudian, sekelompok Mujahidin dari Brigade Martir melancarkan serangan di bandara Mogadishu, menewaskan puluhan dan meninggalkan pondasi lemah di dalam bandara yang telah hancur.
Mujahidin bersumpah untuk melanjutkan serangan seperti ini dan tidak mengharapkan apa-apa selain ridho Allah. Semoga mereka yang syahid diberikan tempat tertinggi di Jannah Nya.
Sayap Media Al Kataib
Harakah Shabaab al Mujahidin
(haninmazaya/arrahmah.com)