Bismillahirrahmanirrahim
Polri terus menerus melakukan fitnah dengan tuduhan palsu terhadap Muhammad Jibriel. Fitnah itu terus diulang-ulang oleh Polri dengan menyatakan Muhammad Jibriel sebagai anggota Al Qaeda Asia Tenggara yang bertugas mengurus urusan dalam dan luar negeri. Atas fitnah tersebut, kami pihak keluarga perlu menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :
Pertama : Kami menilai apa yang dilakukan oleh polisi tersebut, khususnya Densus 88 adalah merupakan bentuk fitnah dan wujud nyata dari kebencian terhadap Islam dengan menggunakan aktivis Islam sebagai korban fitnah dan target penangkapan.
Kedua : Polisi, khususnya Densus 88 telah bekerja dengan sangat TIDAK profesional, yaitu selalu mengklaim memiliki bukti-bukti keterlibatan Muhammad Jibriel dalam aktivitas terorisme, dan klaim tersebut justru diumbar ke media massa dengan maksud untuk melakukan propaganda dan black campaign serta menimbulkan kebencian dan konflik horisontal di masyarakat.
Ketiga : Kami perlu menyatakan secara tegas bahwa alasan satu-satunya Muhammad Jibriel dijadikan tersangka adalah karena yang bersangkutan selalu memberitakan penjajahan Amerika atas Irak dan Afghanistan, pembantaian Israel atas rakyat Palestina dan berbagai berita jihad yang dikelola melalui situs jihad Arrahmah.com serta memiliki penerbitan yang berisi berita-berita jihad dari seluruh dunia.
Keempat : Patut diduga kuat, pemicu penangkapan terhadap Muhammad Jibriel adalah dengan dimuatnya sebuah peryataan dari orang yang mengaku sebagai Nurdin M Top di situs Arrahmah.com beberapa waktu yang lalu setelah peristiwa peledakan hotel JW Marriot & Ritz Carlton. Padahal patut diduga kuat, bahwa blog yang memuat peryataan dari orang yang mengaku Nurdin M Top tersebut adalah dibuat dari wilayah Kanada yang patut diduga kuat dilakukan oleh oknum anggota Densus berpangkat Kombes yang bertugas di unit Cyber Crime. Patut juga diduga kuat bahwa isu terorisme ini sengaja dikembangbiakkan oleh oknum-oknum nasrani di Densus 88 dengan pimpinan seorang Komjen nasrani yang sangat anti Islam yang bertugas di Kepolisian.
Demikian peryataan ini kami buat, semoga Allah SWT., meridhoi.
11 Syawal 1430 H
Abu Muhammad Jibriel AR