KIEV (Arrahmah.id) — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutarakan harapannya agar suatu saat nanti Ukraina dapat menjadi ‘Israel Besar’. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah pernyataan resmi, Rabu (6/4/2022).
Zelensky mengatakan hal ini diharapkannya karena ia berpandangan Ukraina tidak akan mampu menjadi negara demokrasi besar seperti negara-negara Eropa dalam jangka waktu 10 tahun mendatang.
Menurutnya, gambaran Israel dimana warga sipil bersenjata, pemukim, dan tentara adalah hal biasa dapat diwujudkan Ukraina karena ia yakin memiliki warga dan militer yang kuat.
“Saya ingin negara saya menjadi ‘Israel besar’ dengan wajahnya sendiri setelah invasi Rusia berakhir,” ujarnya dikutip Al Jazeera.
“Ukraina pasti tidak akan seperti yang kita inginkan sejak awal. Itu tidak mungkin. Benar-benar liberal, Eropa, kita tidak akan seperti itu. Ukraina pasti akan datang dari kekuatan setiap rumah, setiap bangunan, setiap orang,” tambahnya.
Zelensky sendiri saat ini sering berkomunikasi dengan pemerintah Israel pimpinan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett. Meski begitu, Israel hingga hari ini belum menyuarakan kecaman keras atas aksi Rusia yang menyebut Ukraina.
Namun, Israel baru-baru ini melontarkan kecamannya terhadap pembantaian yang terjadi di Bucha. Dengan tidak menyebut Rusia sebagai biang kerok dari kejadian itu, Bennett menyebut pihaknya sangat shock melihat apa yang terjadi di kota itu.
“Kami, tentu saja, terkejut dengan adegan kasar di Bucha. Gambar-gambar yang mengerikan, dan kami sangat mengutuk mereka,” katanya.
“Penderitaan warga Ukraina sangat besar, dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu.” (hanoum/arrahmah.id)