KIEV (Arrahmah.com) – Presiden Ukraina mengatakan pada Rabu (23/3/2022) bahwa negosiasi dengan Rusia untuk mengakhiri perang itu sulit tetapi mengalami kemajuan meskipun lambat.
Dalam pidato video lewat akun Telegram-nya, Volodymyr Zelenskyy mengomentari perkembangan terbaru mengenai perang, negosiasi, dan evakuasi.
“Perwakilan Ukraina sedang mengerjakan negosiasi, yang berlanjut hampir setiap hari. Sulit, terkadang memalukan. Tapi selangkah demi selangkah, kami bergerak maju,” kata Zelenskyy sebagaimana dilansir AA.
Dia mencatat bahwa pembicaraan dengan Rusia sedang berlangsung di berbagai tingkatan untuk mengakhiri perang brutal, yang telah menyebabkan ribuan orang tewas dan jutaan mengungsi.
Sekitar 100.000 orang terdampar di kota Mariupol yang terkepung dan dipaksa untuk hidup di bawah blokade total dalam kondisi yang tidak manusiawi tanpa makanan, air dan obat-obatan, menurut Zelenskyy, yang mencatat bahwa sekitar 7.000 lainnya dievakuasi tetapi pasukan Rusia menghambat proses evakuasi.
“Perwakilan kami mencoba untuk menyepakati koridor kemanusiaan di wilayah Kyiv, Kharkiv, Zaporizhzhia dan Luhansk,” katanya, seraya menambahkan evakuasi lebih lanjut akan dilakukan di Mariupol pada Rabu.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS dan Inggris di antaranya menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Setidaknya 953 warga sipil telah tewas selama perang dan 1.557 terluka, menurut penghitungan oleh PBB.
Namun, badan internasional itu memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya “jauh lebih tinggi.”
Lebih dari 3,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina di tengah serangan Rusia, menurut badan pengungsi PBB.
(*/Arrahmah.com)