KHARTOUM (Arrahmah.com) – Presiden Sudan Omar Al-Bashir memerintahkan untuk membuka perbatasan negaranya dengan Sudan Selatan untuk pertama kalinya sejak memisahkan diri pada tahun 2011.
Langkah ini terjadi beberapa hari setelah laporan bahwa Sudah Selatan telah memerintahkan pasukannya untuk ditarik dari perbatasan.
Perselesihan perbatasan tetap belum terpecahkan dimana kedua negara merebutkan ladang minyak Heglig pada tahun 2012.
Bashir telah meminta pihak bewenang Sudah untuk mengambil langkah-langkah untuk pembukaan kembali, kantor berita negara Suna melaporkan, sebagaimana dilansir BBC (28/1/2016).
Pekan lalu, Bahsir juga setuju untuk mempertimbangkan menurunkan biaya yang dibayar oleh Sudan Selatan untuk penggunaan infrastruktur Sudan untuk mengekspor minyak.
Sudan Selatan menguasai sebagian besar ladang minyak milik Sudah sebelum tahun 2011. Hingga akhirnya terjadi perang saudara pada tahun 2013 ketika pertempuran pecah antara pasukan yang setia kepada Kiir dan wakilnya Riek Machar, membelah negara di bawah garis etnis.
Ratusan ribu rakyat Sudan Selatan melarikan diri ke negara tetangga termasuk Sudan. (fath/arrahmah.com)