Presiden Sudan, Omar Bashir menuding Israel dan sejumlah negara Barat berada di balik konspirasi yang membakar konflik di Darfur.
Menurut Bashir, pendanaan perang dan distribusi persenjataan milisi di Darfur yang memerangi pemerintahan Sudan, dilakukan oleh Israel dan sejumlah negara Barat, guna menguasai aset kekayaan yang dimiliki Darfur melalui krisis yang sekarang tengah berkobar.
Dalam konferensi “Rahmatan lil Alamin” menopang perjuangan Rasulullah saw, yang diselenggarakan di ibukota Sudan, Khartoum, Bashir mengatakan, “Konspirasi Barat terhadap Sudan sudah lama terjadi dan tidak berakhir sejak perang atas Sudan yang didukung kalangan Kristen hingga terbunuhnya khalifah Abdullah Taayesyi di tempatnya melakukan shalat. ”
Di hadapan para ulama Sudan, Bashir juga m engatakan, “Rancangan konspirasi makin terkuak melalui, dibukanya pintu imigrasi penduduk Darfur ke Israel. ”
Dalam kesempatan wawancara dengan Al-Jazeera, Bashir juga menegaskan tuduhannya, bahwa Israel dan negara Barat yang tak disebutkan detailnya, melakukan konspirasi atas Sudan. Menurutnya, kasus penculikan anak-anak di Darfur dari Chad yang bertetangga dengan Sudan, dilakukan dengan mediasi Organisasi Prancis yang datang dalam rangkaian konspirasi yang ia sebutkan itu.
“Targetnya adalah agar anak-anak itu menjadi penginjil di Sudan, ” jelas Bashir.
“Barat menyebar agen-agennya di dalam wilayah Islam dan menyerukan perubahan kurikulum di negara-negara Islam, ” tambah Bashir lagi. Ia kemudian mengatakan, “Koalisi antara kelompok Salib radikal dan Zionisme internasional telah menyebabkan berkobarnya konflik di Darfur. ”