BEIJING (Arrahmah.id) – Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas tiba di Beijing untuk kunjungan tiga hari pada Selasa (13/6/2023), media pemerintah melaporkan, Cina menyatakan kesiapan untuk membantu memfasilitasi pembicaraan antara pejabat “Israel” dan Palestina.
Abbas akan berada di Cina sampai Jumat (16/6), kata Beijing, pada kunjungan resmi kelimanya di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Abbas akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping selama perjalanan tersebut, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.
Keduanya diharapkan untuk “bertukar pendapat tentang perkembangan terakhir di arena Palestina serta tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama”, lansir Wafa.
Abbas, kepala negara Arab pertama yang mengunjungi Cina tahun ini, juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang, tambah kantor berita itu.
Pemimpin lama Palestina itu adalah “teman lama dan baik rakyat Cina”, kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin pekan lalu.
“Cina selalu dengan tegas mendukung rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah,” tambahnya.
Negosiasi perdamaian antara Palestina dan “Israel”, yang secara ilegal menduduki Tepi Barat dan Yerusalem timur setelah menginvasi pada 1967, telah terhenti sejak 2014.
Beijing telah berusaha untuk meningkatkan hubungannya dengan Timur Tengah, menantang pengaruh lama AS di sana – upaya yang memicu kegelisahan di Washington.
Cina baru-baru ini menengahi pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi pada Maret – saingan di wilayah di mana Amerika Serikat selama beberapa dekade telah menjadi penengah utama.
Presiden Xi Desember lalu mengunjungi Arab Saudi dalam perjalanan penjangkauan Arab yang juga bertemu dengan Abbas dan berjanji untuk “bekerja untuk solusi awal, adil dan tahan lama untuk masalah Palestina”.
Sementara itu, selama perjalanan ke Riyadh pekan lalu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Arab Saudi tidak dipaksa untuk memilih antara Washington dan Beijing, dengan nada berdamai menyusul ketegangan dengan sekutu lama itu.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara Cina Xinhua yang diterbitkan pekan ini, pejabat Palestina Abbas Zaki mengatakan Cina dan Palestina adalah “teman yang lebih dekat daripada saudara”.
“Saya sangat senang melihat Cina lebih terlibat dalam urusan Timur Tengah setelah KTT China-Arab tahun lalu,” tambahnya. (zarahamala/arrahmah.id)