KAIRO (Arrahmah.com) – Tentara Mesir telah menggulingkan Presiden berhaluan Islam, Muhammad Mursi, mengumumkan peta untuk masa depan politik negara yang akan dilaksanakan oleh sebuah komite rekonsiliasi nasional.
Kepala Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengeluarkan deklarasi pada Rabu (3/7/2013) malam yang menangguhkan konstitusi dan menunjuk ketua Mahkamah Agung, Adly Mansour sebagai kepala negara sementara.
Mansour akan dilantik hari ini (4/7).
Halaman Facebook presiden Mursi seperti dilaporkan Al Jazeera menulis bahwa Mursi menolak statemen militer sebagai kudeta militer.
Keberadaan Mursi belum diketahui, namun beberapa sumber meyakini ia berada di barak Garda Republik di Kairo, dikelilingi oleh kawat berduri, hambatan dan pasukan.
Dalam siaran televisi, diapit oleh pemimpin militer, pemimpin agama dan tokoh politik, Jenderal Abdel Fattah al Sisi menyatakan penggulingan Mursi.
Otoritas Islam tertinggi di Mesir, Syeikh Masjid al Azhar, kepala Gereja Koptik dan pemimpin oposisi El Baradai, semuanya mendukung langkah al-Sisi.
Pidato Jenderal al-Sisi disampaikan setelah tentara dengan dukungan kendaraan lapis baja mengamankan tempat-tempat strategis di Kairo termasuk sejumlah lokasi yang dipakai pendukung Mursi untuk unjuk kekuatan.
Pendukung Mursi yang telah berkumpul di pinggiran kota Kairo bereaksi marah terhadap pengumuman oleh tentara.
Beberapa membentuk tumpukan batu. Penjaga keamanan Ikhwanul Muslimin yang memegang tongkat membentuk penjagaan di sekitar perkemahan, dekat dengan Masjid. Pria dan wanit berkumpul menangis dan berteriak. Mereka mencela Sisi.
“Sisi batal! Islam datang! Kami tidak akan pergi!.
Setidaknya lima orang tewas ketika lawan dan pendukung Mursi bentrok setelah militer mengumumkan penggulingannya. (haninmazaya/arrahmah.com)