NOUADHIBOU (Arrahmah.com) – Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz membantah laporan bahwa dirinya dan keluarganya melarikan diri dari negara tersebut di tengah demonstrasi anti-rezim yang sedang berlangsung.
Berbicara di sebuah rapat umum di kota utara Nouadhibou pada Selasa malam, Ould Abdel Aziz menggambarkan laporan tersebut sebagai “kebohongan tanpa dasar”.
Ould Abdel Aziz mengeluarkan penolakannya di tengah demonstrasi oposisi yang sedang berlangsung menentang rencana kontroversial untuk mengubah konstitusi Mauritania.
Kelompok oposisi mereka telah meminta masyarakat untuk memboikot sebuah referendum yang dijadwalkan pada 5 Agustus mengenai perubahan konstitusi yang diajukan.
Mengklaim panggilan boikot mendapat sedikit dukungan rakyat, Ould Abdel Aziz menuduh kelompok oposisi mencoba “menyeret negara ini ke dalam kekacauan”.
Ould Abdel Aziz merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta militer tahun 2008. Satu tahun kemudian, ia memenangkan pemilihan presiden yang integritasnya telah dipertanyakan oleh para kritikusnya, lansir MEMO (2/8/2017). (fath/arrahmah.com)