Tel Aviv (Arrahmah.com) – Presiden Israel Shimon Peres dilarikan ke rumah sakit setelah tiba-tiba roboh dan pingsan dalam sebuah upacara di ibukota Israel, Tel Aviv, Sabtu (13/9/2009). Demikian disampaikan juru bicara kantor Peres.
Dokter pribadi Peres yang turut menemaninya mengatakan kepada situs berita di Israel Ynet, bahwa kepala negara tidak sekarat. Kemungkinan hanya butuh istirahat dan pengawasan semalam di rumah sakit sebelum kembali pada pekerjaannya.
“Kondisinya memuaskan,” kata dokter Rafi Valdan yang juga menantu Peres, seperti dilansir Reuters.
“Kita mengirimnya (ke RS) untuk pengecekan, dan saya harap beliau bisa kembali bekerja besok,” imbuhnya.
Menjelaskan alasan pingsannya Peres, Valdan mengatakan “Kondisi (cuaca) terlalu panas dan dia berdiri cukup lama dan mulai merasa lemas.”
“Beliau pingsan dalam beberapa detik. Sekarang beliau merasa baik, senyum dan berbicara melalui telepon kepada tiap orang,” pungkasnya.
Shimon Peres yang saat ini berusia 86 tahun adalah presiden Israel yang ke-9 sejak 15 Juli 2007 sampai saat ini. Dia pernah mendapatkan “perhargaan” Nobel Perdamaian bersama dengan Yitzhak Rabin (perdana menteri Israel ke-5) dan Yasser Arafat dalam Persetujuan Oslo.
Persetujuan Oslo atau yang disebut Persetujuan Damai disetujui di Oslo, Norwegia pada 20 Agustus 1993 dan secara resmi ditanda-tangani di Washington D.C. pada 13 September 1993 oleh Mahmud Abbas yang mewakili PLO dan Shimon Peres yang mewakili Israel. Hal ini disaksikan oleh Warren Christopher dari Amerika Serikat dan Andrei Kozyrev dari Rusia, di depan Presiden A.S. Bill Clinton dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dengan Ketua PLO Yasser Arafat. (fadly/bbs/arrahmah.com)