TEL AVIV (Arrahmah.id) — Dalam sebuah wawancara dengan MSNBC, Presiden Israel Isaac Herzog berupaya mempertahankan dukungan Barat dengan menegaskan bahwa perang yang dilancarkan Israel ke Palestina bertujuan untuk melindungi nilai-nilai dan peradaban Barat.
“Perang ini adalah perang yang tidak hanya terjadi antara Israel dan Hamas. Ini adalah perang yang benar-benar dimaksudkan untuk menyelamatkan peradaban Barat dan nilai-nilai peradaban Barat,” kata Herzog, dikutip dari MSNBC (6/12/2023).
Herzog juga tidak melewatkan kesempatan untuk menargetkan Iran dalam pernyataannya dan mendelegitimasi gerakan pembebasan di seluruh kawasan dengan menjuluki mereka sebagai proksi Iran.
“Kami diserang oleh jaringan Jihadis, sebuah kerajaan jahat, yang meniru Teheran dengan cabangnya di Lebanon dengan Hizbullah, dengan Hamas di Gaza, dengan Houthi di Yaman. Kerajaan ini ada di Irak, dan kerajaan ini ingin menaklukkan seluruh wilayah Timur Tengah,” ujar Herzog, “Dan jika bukan karena kita, Eropa akan menjadi yang berikutnya, dan Amerika Serikat akan menyusul.”
Awal tahun ini, pernyataan serupa pernah dibuat ketika saat Ukraina ingin adanya peningkatan keterlibatan pemerintah Barat dalam perang mereka.
Pada bulan Juli, misalnya, Mikhail Podoliak, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan “Eropa beruntung karena ada negara seperti Ukraina, yang siap mempertahankan cara hidup umum Eropa.”
Demikian pula, Josep Borrell, politisi Spanyol, membuat dikotomi “taman” versus “hutan”, untuk mendukung teorinya tentang keistimewaan Eropa ketika ia berbicara kepada mahasiswa yang dirancang untuk membesarkan generasi diplomat Eropa.
Pada saat itu, Borrell berkata, “Seluruh dunia… sebenarnya bukanlah sebuah taman. Sebagian besar wilayah lain di dunia ini adalah hutan, dan hutan dapat menyerbu taman. Para tukang kebun harus menjaganya, namun mereka akan menjaganya tidak melindungi taman dengan membangun tembok.” (hanoum/arrahmah.id)