TEL AVIV (Arrahmah.id) — Presiden Israel Isaac Herzog membantah pihaknya melakukan serangan terhadap konsulat Iran di Suriah. Ia mengaku serangan tersebut ditujukan untuk gedung yang berada dekat konsulat.
Herzog mengatakan target tersebut merupakan lokasi komando operasi Iran di Lebanon dan Suriah.
“Sejauh yang saya pahami, [target kami] itu bukan di konsulat, melainkan di sebuah bangunan terpisah di dekat konsulat,” ujar Herzog dalam wawancara dengan Sky News (15/4/2024).
Iran sebelumnya menunjuk Israel sebagai pelaku serangan pada gedung konsulatnya di Damaskus, Suriah yang menewaskan dua jenderalnya pada 1 April. Insiden ini yang mendasari serangan Iran ke Israel sejak akhir pekan lalu.
Herzog mengatakan jenderal itu memimpin operasi teror terhadap Israel.
“Di mana sang jenderal telah memimpin operasi dari kedua perbatasan, Lebanon dan Suriah yang telah melakukan serangan teror agresif tanpa henti terhadap Israel, melanggar perbatasan internasional antara Israel dan Suriah dan Israel dan Lebanon, melakukan serangan teror dari hari ke hari dengan seluruh mesin yang diperintahkan dari Teheran,” tambahnya.
Herzog juga mengkritik Iran yang menghabiskan miliaran dollar untuk melakukan teror di Timur Tengah, padahal rakyatnya menderita dan dilanda kemiskinan.
“Apa yang dilakukan Iran, menghabiskan miliaran dolar, dengan sebagian besar rakyatnya sangat, sangat miskin dan menderita akibat kegagalan rezim tersebut. Mereka menghabiskan miliaran dolar hanya untuk merusak stabilitas di kawasan ini, untuk melakukan teror,” katanya.
Herzog lanjut menyinggung soal senjata drone Kamikaze Iran yang menjadi senjata Rusia melawan Ukraina.
“Mengapa kekaisaran jahat ini menggunakan senjatanya di mana-mana. Semua warga Ukraina menderita karena drone mereka,” tuturnya.
Angkatan Bersenjata Republik Iran telah meluncurkan serangan terhadap Israel pada Ahad (14/4) dini hari waktu Iran.
Serangan yang menggunakan sekitar 300 rudal dan drone ke wilayah pendudukan Israel disebut sebagai tanggapan atas serangan terhadap bagian konsuler kedutaan Iran di ibu kota Suriah.
Mereka mengaku serangan balasan yang dilakukan menargetkan pangkalan militer tempat tentara Israel menyimpan pesawat F-35, dan bukan wilayah penduduk sipil.
Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollhian dalam konferensi pers di Teheran, Ahad (14/4), dikutip dari kantor berita Iran IRNA.
Amirabdollhian menyebut pangkalan itu merupakan asal serangan terhadap gedung kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, awal bulan ini, yang menewaskan dua komandan militer senior dan lima petugas Iran lainnya. (hanoum/arrahmah.id)