WASHINGTON (Arrahmah.com) – Mantan Presiden AS George W Bush disinyalir mengetahui sepenuhnya tentang teknik interogasi CIA yang brutal sebagaimana yang disebutkan dalam laporan Senat, ungkap wakil presidennya, sebagaimana dilansir oleh BBC, Kamis (11/12/2014).
Berbicara kepada Fox News, Wakil Presiden Dick Cheney mengatakan bahwa George W Bush mengetahui semua apa yang dia perlu ketahui tentang program (penyiksaan).
“Presiden Bush mengetahui segala sesuatu yang perlu dia ketahui dan ingin ketahui tentang interogasi CIA,” tandasnya. Cheney juga mengungkapkan bahwa Bush mengetahui hingga soal teknik interogasi.
Akan tetapi, menurut mantan politikus Partai Republik itu, Komite Intelijen Senat ingin mencoba mengungkapkan bagaimana CIA melaksanakan operasi interogasi yang berdasarkan kekerasan.
Seorang pejabat CIA yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa program penyiksaan CIA itu merupakan program dari presiden yang berkuasa. Para pejabat CIA itu juga mengungkapkan bahwa Presiden Bush menyetujui program interogasi dengan penyiksaan terhadap 119 tersangka Al- Qaeda.
Sementara itu, negara-negara sekutu AS mengecam praktik penyiksaan yang dilakukan oleh CIA. Mereka memuji keberanian Komite Intelijen Senat untuk memublikasikan laporan tersebut. ”Itu merupakan pelanggaran terhadap norma-norma liberal dan demokrasi yang selama ini kita junjung tinggi. Tindakan semacam itu tidak boleh terulang,” tegas Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.
Jubir Komisi Eropa Catherine Ray memberikan pujian kepada Dianne Feinstein dan Komite Intelijen Senat yang dipimpinnya karena mengungkapkan kebenaran yang pahit. ”Laporan tersebut membuka mata dunia terhadap AS yang ternyata juga melakukan pelanggaran HAM,” ungkapnya. Padahal, selama ini, AS memosisikan diri sebagai negara yang paling membela HAM.
Presiden Afghanistan Asraf Ghani juga mengungkapkan bahwa program penyiksaan tahanan yang diduga dilakukan CIA melanggar semua norma hak asasi manusia (HAM) di dunia. Tidak ada pembenaran atas tindakan dan penyiksaan manusia di dunia ini, katanya. Dia berjanji akan menginvestigasi berapa banyak warga Afghanistan yang mengalami penyiksaan oleh CIA.
Jerman sebagai salah satu sekutu AS juga mendesak untuk mengungkap kasus ini. Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengkritik tindakan brutal CIA yang dianggap sebagai kesalahan serius dalam memerangi terorisme.
(ameera/arrahmah.com)