ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya tidak membutuhkan Eropa tapi Eropa yang butuh Turki.
“Eropa tanpa Turki hanya bisa menyebabkan kesepian, keputusasaan dan perselisihan internal. Turki tidak butuh Eropa, tapi Eropa membutuhkan Turki. Mereka tidak mau mengakuinya, tapi solusi untuk masalah kronis Eropa adalah keanggotaan penuh Turki dari Uni Eropa (UE),” kata Erdogan dalam sebuah acara di Ankara yang dilansir Middle East Monitor, Selasa (24/10).
Erdogan menegaskan hal ini terkait keanggotaan Turki di Uni Eropa. Banyak yang melatarbelakangi Uni Eropa menolak Turki menjadi anggotanya.
Salah satu yang paling menonjol adalah alasan karena Turki dianggap tidak bersikap demokratis dan melanggar HAM, terutama ketika menghadapi kudeta pada 2016 lalu. Kendati demikian, ada beberapa negara Anggota Uni Eropa yang menyetujui Turki masuk dalam keanggotaan.
Erdogan sendiri mengatakan bahwa tindakan anti-Muslim dan xenophobia (ketakutan terhadap bangsa asing) dalam menggapai kekuasaan tidak akan menguntungkan para pemimpin Eropa.
Presiden Turki itu juga mengecam pihak berwenang Austria atas insiden baru-baru ini dimana pihak Austria menggunakan anjing polisi untuk memeriksa warga Turki di bandara Wina.
“Jika seorang warga negara adalah wanita, Anda harus meminta petugas polisi wanita untuk memeriksanya. Tapi mereka tidak melakukannya karena hal itu adalah perilaku khas mereka. Kami tidak melakukan hal yang sama karena umat Islam tidak menindas orang lain,” tegas Erdogan.
Sumber: Middle East Monitor / salam Online
(samirmusa/arrahmah.com)