GROZNY (Arrahmah.com) – Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov, yang masa jabatannya akan berakhir April, mengatakan akan mengundurkan diri dan mengakhiri karir politiknya, lansir RT (29/2/2016).
“Waktu saya adalah masa lalu. Setiap manusia memiliki batas. Saya yakin, Kadyrov telah melewati puncaknya,” kata Kadyrov dalam sebuah wawancara pada Sabtu.
Kadyrov telah menjadi Presiden Chechnya, di wilayah Republik Rusia selatan dengan sejarah yang bergejolak penuh kekerasan sejak tahun 2007.
Sebelumnya, Kadyrov menjabat selama dua tahun sebagai perdana menteri republik Chechnya dan pernah menduduki beberapa jabatan penting lainnya yang berkaitan dengan keamanan dan pemerintahan.
Berbicara kepada televisi NTV, Kadyrov menolak untuk berspekulasi siapa yang bisa menggantikannya sebagai pemimpin. Ia mengatakan timnya memiliki banyak kandidat yang kuat. Ia juga mengatakan tidak akan mencari posisi di pemerintah federal Rusia.
“Keluarga, kehidupan pribadi, belajar Islam. Disitulah saya melihat diri saya. Jika ada kebutuhan bagi saya untuk mengambil sekop, senapan serbu, atau ransel di tangan, saya bisa melakukan itu,” ujarnya yakin bahwa ia telah melakukan tugasnya untuk rakyat.
Setelah wawancara, beberapa tokoh masyarakat Chechnya menyerukan aksi massa untuk meminta agar Kadyrov tetap berkuasa.
“Tentu saja, saya senang melihat dukungan publik ini,” kata Kadyrov. “Ini membuktikan sekali lagi bahwa seorang pria harus mendedikasikan hidupnya rakyatnya,” tulisnya di akun Instagram-nya. (fath/arrahmah.com)