PRAHA (Arrahmah.com) – Presiden Republik Ceko, Miloš Zeman, yakin bahwa migran Muslim harus tinggal dan bekerja di negara asal mereka, dan tidak datang ke Eropa dan mengklaim manfaat di sana, seperti dilansir AFP pada Jumat (17/220/17).
Majalah online Republik Ceko, Parlamentní Listy, mengutip Zeman, yang mengatakan ia tidak bermaksud untuk menolak imigran yang datang untuk bekerja dan berbahasa serta berbudaya yang sama dengan dirinya, mengutip bahwa imigran asal Ukraina dan Vietnam yang ada di negaranya adalah salah satu contoh dari komunitas yang tidak membuat masalah.
“Saya tidak ingin imigran yang berasal dari budaya lain datang untuk manfaat sosial, tidak juga datang karena pekerjaan,” lanjutnya. “Muslim harus tetap di negara-negara tempat mereka tinggal [dan] mereka harus bekerja di sana. Mereka tidak semestinya pergi ke Eropa, di mana mereka tidak ingin bekerja.”
Zeman juga berkomentar bahwa “Islam dibangun atas landasan penghinaan terhadap perempuan”, menggemakan kembali pernyataannya tahun 2016 bahwa “dalam Al-Qur’an, perempuan adalah kalangan inferior dari umat manusia”.
Juru bicara Zeman, Jiří Ovčáček, menjadi berita utama pada Januari 2017 karena membela perintah eksekutif Presiden AS Donald J. Trump yang dirancang untuk melarang sementara warga dari tujuh negara yang diidentifikasi sebagai “negara-negara berbahaya” serta semua pencari suaka yang memasuki AS.
“Trump benar-benar melindungi negaranya,” ungkap Ovčáček dalam akun Twitternya. “Dia peduli dengan keselamatan warganya. Tidak seperti yang dilakukan oleh elit Uni Eropa.”
Ovčáček juga menyatakan bahwa Presiden Zeman telah lama tidak setuju untuk menerima pendatang yang beragama Islam. Menurutnya, presiden memprioritaskan keselamatan warga Ceko. “Amerika Serikat adalah sekutu kita sekarang,” tegasnya. (althaf/arrahmah.com)