SANA’A (Arrahmah.com) – Presiden boneka Yaman yang bersiap-siap untuk mundur dari jabatannya, Ali Abdullah Saleh memperingatkan pada Minggu (24/4/2011) bahwa Al Qaeda akan mengambil keuntungan dari kerusuhan politik di Yaman untuk memperkuat diri, BBC melaporkan.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar sehari setelah ia menyetujui untuk mundur dalam 30 hari mendatang, presiden yang telah berkuasa selama 32 tahun mengatakan kamp-kamp protes di seluruh wilayah di Yaman hanya akan menciptakan lahan subur bagi pemberontak.
“Al Qaeda bergerak di dalam kamp dan ini sangat berbahaya,” klaimnya khawatir. “Mengapa Barat tidak melihat kerja destruktif ini dan implikasi berbahaya untuk masa depan?”
Sementara ia menyetujui untuk menyerahkan kekuasaan ke wakilnya bulan depan diikuti dengan pemilihan sebulan kemudian.
“Kalian menyeru saya dari AS dan Eropa untuk menyerahkan kekuasaan,” katanya. “Kepada siapa saya akan menyerahkannya? Kepada mereka yang mencoba membuat kudeta?”
Pasukan keamanan dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 120 orang selama protes anti-rezim berlangsung, 45 diantaranya tewas dalam sehari di ibukota Yaman, Sana’a. (haninmazaya/arrahmah.com)