MOGADISHU (Arrahmah.com) – Presiden boneka Somalia, sharif Ahmed pada Kamis (16/2/2012) menyerukan TFG (tentara Somalia) dan AMISOM (tentara Uni Afrika) untuk terus memerangi Al Shabaab untuk mendapatkan kembali kontrol pemerintahan lemahnya yang selama ini ditopang PBB di seluruh negeri.
“Keduanya, Al Qaeda dan Al Shabaab adalah hambatan terhadap ‘perdamaian’ dan ‘stabilitas’ negara dan rakyat, jadi sebagai rakyat Somalia tidak akan lebih lanjut menolerir tindakan keras mereka terhadap pembangunan negara,” klaimnya.
Perlu diketahui bahwa Sharif Ahmed adalah seorang munafik dan pengkhianat. Sebelumnya, ia adalah seorang pejuang yang bergabung dengan kelompok Islam (mantan Ketua Mahakim Islamiyah-red) dan menunjukkan keinginannya untuk mempertahankan daratan Somalia dari para musuh yang datang (saat itu Ethiopia menginvasi Somalia-red).
Namun, saat peperangan sedang panas-panasnya, ia mengatakan kepada rekannya akan pergi ke suatu tempat untuk beberapa waktu. Pada aKhirnya diketahui ia melakukan suaka politik ke Kenya lalu ke Yaman. Dengan kata lain, ia telah melakukan satu dosa besar sebagai seorang Muslim, yaitu lari dari peperangan.
Tetapi dunia Barat mengelu-elukannya sebagai pemimpin Islam ‘moderat’.
Setelah tentara Ethiopia keluar dari Somalia, ia kembali ke Somalia dan mengatakan akan membawa “perubahan” untuk Somalia. Dunia melihatnya berteman dengan thogut dan berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Ketika Shabaab al-Mujahidin menendang seluruh tentara Ethiopia keluar dari Somalia, Sharif memanfaatkan situasi tersebut untuk mengambil alih kekuasaan.
Kini ia berteman dengan musuhnya dahulu (Ethiopia) untuk mempertahankan kekuasaannya dan memerangi Al Shabaab.
Pernyataan Sharif Ahmed datang ketika kontingen Burundi untuk memperkuat pasukan AMISOM telah berada di bukit al Janal, yang berada di selatan Bandara Internasional Mogadishu serta gedung Masla yang berada di jalan utama menuju Afgoye, basis kekuatan Mujahidin Al Shabaab. (haninmazaya/arrahmah.com)