JEDDAH (Arrahmah.id) — Seorang ahli menyatakan bahwa perhitungan astronomi menunjukkan bahwa hari jumat akan menjadi hari pertama idul fitri. Eng. Majed Abu Zahra, Presiden Astronomical Society di Jeddah, mengatakan akan terjadi fenomena konjugasi sebelum matahari terbenam pada Kamis malam, 29 ramadhan, bertepatan dengan 20 april.
Artinya pertemuan matahari dan bulan pada satu ketinggian di langit ketika mereka berada pada satu garis bujur dan bulan bergerak dari barat matahari ke timurnya, yang merupakan peristiwa global yang terjadi dalam satu saat. Untuk semua bagian dunia.
Berbicara kepada Al-Arabiya.net, Abu Zahra mengatakan matahari akan terbenam dari ufuk Makkah pada pukul 06:42 Kamis malam (20/4/2023), dan saat itu bulan akan berada di atas ufuk pada ketinggian 04 derajat, dan elongasi atau sudut yang memisahkan bulan dari matahari adalah 0,5 derajat, dan iluminasinya 0,2 persen.
Bulan akan terbenam pada pukul 19.06 setelah matahari terbenam selama 24 menit, dan dengan demikian syarat memasuki bulan Syawal akan terpenuhi secara astronomis.
Abu Zahra mengatakan, bagaimanapun, penampakan bulan sabit Syawal dengan mata telanjang atau alat pemantau tidak mungkin dilakukan kecuali melalui kamera CCD karena penerangannya yang minim, kehadirannya dalam cahaya matahari terbenam, dan durasinya yang singkat berada di atas cakrawala.
Dia mencatat bahwa pada Jumat, 21 april, matahari akan terbenam dari ufuk Makkah pada pukul 18:43, dan bulan akan berada di atas ufuk pada ketinggian 16 derajat, dan elongasi atau sudut yang memisahkannya dari matahari 17 derajat, dan iluminasinya 2,4 persen.
Akan sangat mudah dilihat dengan mata telanjang jika langit cerah, dan akan terbenam pada pukul 08:05 malam, satu jam 22 menit setelah matahari terbenam. (zarahamala/arrahmah.id)